Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak lagi antik, Rumah Lontiok kini lapuk dan tidak terawat

Tak lagi antik, Rumah Lontiok kini lapuk dan tidak terawat Rumah Lontiok. ©2016 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Tempat wisata memang paling dicari saat liburan tiba. Namun apalah daya, ketika sampai di tempat tujuan, lokasi wisata yang akan kita kunjungi malah tidak bisa dimanfaatkan sebagai wisata. Misalnya rumah wisata Lontiok yang berlokasi di Pulau Belimbing Kuok, Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar Riau. Jika dulu terkenal karena antik, kini lapuk lantaran tidak terawat.

"Saya kecewa jauh-jauh datang ke rumah Lontiok, ternyata kondisinya menyedihkan‎. Tadinya kami pikir, akan melihat rumah wisata adat yang terawat, bersih sehingga tahu apa saja kebudayaan zaman dulu, atau barang-barang antik yang ada‎," ujar Rose, warga Pekanbaru saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/5).

Namun ternyata, setelah Rose dan keluarganya melewati jalan berbatu dan berlubang, mereka hanya melihat rumah adat yang tidak terurus, tidak ada orang, kosong dan dindingnya sudah banyak yang lapuk‎.

"‎Sekelilingnya banyak semak belukar, termasuk di depan rumah adat itu kelihatan sekali tidak terawat. Sangat disayangkan," keluh Rose.

Rose sudah lama ingin melihat rumah adat Lontiok itu, karena setiap melintas di desa tetsebut, dia membaca plang bertuliskan ada desa wisata. Dalam pikirannya, akan melihat objek wisata yang akan menambah wawasan sejarah Nusantara.

"Jadi penasaran. Ada apa di situ. Kemarin kebetulan libur, dan waktunya pas kami sengaja mampir ke situ, berharap biasanya libur pasti objek wisata dibuka.‎ Ternyata jauh dari harapan. Tidak ada apapun kecuali rumah tua yang tak terawat," ucap Rose.

Padahal, Rose menilai rumah itu lokasinya bagus, karena berada di pinggir sungai dan tidak terlalu jauh dari jalan lintas. Rose berniat, momen liburan kali ini adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan budaya kepada anak-anaknya.

rumah lontiok

Rumah Lontiok ©2016 merdeka.com/abdullah sani

‎"Dari Pekanbaru, kami membayangkan akan melihat benda-benda tua dan barang-barang antik yang bersejarah. Tapi perjalanan 1,5 jam yang kami tempuh ke desa itu sia-sia. Kami tidak melihat wisata di sana, yang ada hanya bekas wisata yang kini tidak terawat," kata Rose.

Rose mengaku tidak berani masuk ke dalam rumah adat Lontiok tersebut, bukan karena angker atau berhantu, tapi lapuknya bangunan yang dikhawatirkan membahayakan keselamatannya.

"Gimana mau melihat barang-barang antik di dalam rumah Lontiok, masuk saja kami tidak berani, takut ambruk," ujar Rose.

Rose berharap, baik pemerintahan kabupaten Kampar maupun Provinsi Riau, ‎lebih memperhatikan rumah adat dan tempat wisata lainnya. Selain untuk lokasi wisata yang berguna untuk pemerintah dan warga sekitar, juga menghargai dan menghormati hasil karya orangtua terdahulu dengan tidak melupakan sejarah.

Perlu diketahui, Rumah Lontiok berada di Desa Pulau Belimbing Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar. Untuk mencapai desa ini dibutuhkan perjalanan darat sejauh lebih kurang 70 km dari kota Pekanbaru.

Sebenarnya, lokasi Rumah Lontiok sangat strategis, letaknya berada di jalan negara, memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya. Alat transportasi seperti sepeda motor dan mobil bisa digunakan untuk mencapai lokasi ini. Jika telah sampai di lokasi, kita akan disambut sebuah gapura yang bertuliskan Desa Wisata Pulau Belimbing.

Rumah Lontiok atau disebut Rumah Lancang, dan Rumah Pencalang karena rumah ini bentuk atapnya melengkung ke atas dan runcing. Dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding seperti perahu. Menurut kepercayaan orang terdahulu, bentuk rumah itu lambang dari penghormatan kepada Tuhan.

Selain itu, Rumah Adat Lontiok mempunyai anak tangga rumah dengan hitungan ganjil. Bentuk dinding Rumah yang miring keluar seperti miringnya dinding perahu layar yang digunakan sebagai transportasi.

Nama Lontiok dipakai karena bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas. Namun sayang, rumah adat yang diharapkan warga setempat sebagai tempat wisata kini tidak lagi ramai dikunjungi wisatawan. Sebab, tak ada lagi keunikan karena lapuknya bangunan diterjang zaman tanpa perawatan.‎

Dari segi bentuk, Rumah Lontiok merupakan rumah panggung. Orang tua terdahulu membangunnya dengan tipe konstruksi panggung untuk menghindari bahaya serangan binatang buas dan terjangan banjir.

Sedangkan struktur bangunan Rumah Lontiok memiliki makna yang berkaitan dengan sistem kekerabatan dalam masyarakat Kabupaten Kampar. Serta melambangkan hubungan antar individu, antara orang tua dan anak juga anggota masyarakat lainnya. Selain itu struktur rumah adat ini melambangkan kebesaran sang pencipta.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'

Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'

Meski sederhana, namun pemiliknya setiap hari dimanjakan dengan berbagai hal menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Anak-anak Sudah Besar-besar, Sule Akui Selama ini Merasa Kesepian 'Aku Sendirian di Rumah Paling Sama Kucing'

Anak-anak Sudah Besar-besar, Sule Akui Selama ini Merasa Kesepian 'Aku Sendirian di Rumah Paling Sama Kucing'

Sule mengungkapkan jika anak-anaknya kini sudah memiliki kesibukan masing-masing.

Baca Selengkapnya
Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia

15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia

Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,

Baca Selengkapnya
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi

Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi

Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi

Baca Selengkapnya
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar

Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar

Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!

Baca Selengkapnya
Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia

Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia

Hujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.

Baca Selengkapnya
Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan

Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan

Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Usai Bentrokan di Pelabuhan Sorong, TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat

Usai Bentrokan di Pelabuhan Sorong, TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat

Akibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Baca Selengkapnya