Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah MOS di Indonesia dimulai dari Stovia

Sejarah MOS di Indonesia dimulai dari Stovia Ospek paling parah. ©2015 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Setiap memasuki tahun ajaran baru, orangtua berbondong-bondong mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan putra/putrinya dididik menjadi anak yang berguna bagi masyarakat dan bangsa. Awal masuk sekolah, siswa dibekali dengan masa orientasi atau pengenalan sekolah. Program yang dikenal dengan nama Masa Orientasi Siswa (MOS) ini diterapkan dari sekolah menengah tingkat pertama (SMP), sekolah menengah tingkat atas (SMA) hingga ke universitas.

MOS ternyata telah ada sejak zaman kolonial, tepatnya di School Tot Opleiding Voor Indische Artsen (STOVIA) Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (1898-1927). Pengamat pendidikan Arif Rahman Hakim mengatakan, pada masa itu setiap awal masuk sekolah siswa mendapatkan penjelasan terkait kondisi lingkungan sekolah maupun teknik-teknik mengembangkan kreativitas. Senior berperan penting dalam program ini.

"Mereka juga dikenalkan dengan sejumlah kegiatan ekstra kurikuler seperti yang kita kenal saat ini pecinta alam, pramuka dan mengenal lab bahasa dan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat," jelas Arif saat berbincang dengan merdeka.com melalui sambungan telepon, Jumat (22/7).

Dikutip dari berbagai sumber, pada tahun 1898-1927 siswa baru dianggap 'anak buah' yang harus selalu siap menjalankan perintah seperti membersihkan ruangan senior. Kemudian pada masa Geneeskundinge Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran (1927-1942) yang kini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Salemba, MOS perlahan menjadi lebih formal namun tidak diwajibkan.

Pada masanya, MOS dikenal dengan sebutan ontgroening atau 'membuat tidak hijau lagi'. Program ini bertujuan untuk mendewasakan siswa baru. Setelah Indonesia menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945, program tersebut masih berlanjut.

Memasuki tahun 1950-an, program MOS menjadi wajib bahkan kerap diwarnai kekerasan. "Itu (MOS) diperkenalkan oleh kakak-kakak kelas, tapi memang ada oknum-oknum kakak kelas yang memanfaatkan situasi untuk memenuhi kepuasannya kepada siswa baru," kata Arif.

MOS mulai diperkenalkan dengan berbagai bentuk. Ada yang mewajibkan kepada siswa baru membawa aksesoris lucu, berdandan aneh, hingga ritual adu fisik yang berujung kematian. Pada tahun 1960-an, program ini masih terus berkembang dan diwariskan secara turun temurun. Bahkan Universitas yang merupakan wadah masyarakat intelektual menerapkan program demikian.

Saat ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan resmi melarang pelaksanaan MOS di sekolah. Anies kini mengganti MOS dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Pergantian ini dibuktikan dengan diterbitkannya Permendikbud No 18 Thn 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk Tahun Pelajaran 2016/2017.

Anis berdalih, pelarangan ini disebabkan maraknya tindakan kekerasan akibat penerapan MOS. Lampiran III Permendikbud No.18 Thn 2016 secara tegas menerangkan bahwa sekolah dilarang mewajibkan siswa baru memakai atribut seperti tas karung, tas belanja plastik dan sejenisnya. Kaos Kaki berwarna-warni tidak simetris juga dilarang.

"Aksesoris di kepala yang tidak wajar, alas Kaki yang tidak wajar, papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat. Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran."

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan

Baca Selengkapnya
3 Contoh Mitos yang Berkembang di Indonesia, Banyak Dipercaya

3 Contoh Mitos yang Berkembang di Indonesia, Banyak Dipercaya

Di era modern seperti saat ini, mitos ternyata masih memiliki tempat di tengah masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
70% Siswanya Lolos SNBP 2024, Begini Sejarah SMA Khadijah yang Didirikan Empat Kiai tapi Seluruh Muridnya Perempuan

70% Siswanya Lolos SNBP 2024, Begini Sejarah SMA Khadijah yang Didirikan Empat Kiai tapi Seluruh Muridnya Perempuan

Tanggal pendirian sekolah ini ternyata bukan sembarang tanggal, tapi dipilih khusus karena filosofinya

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik

Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik

Keberadaan organisasi kepanduan di Indonesia sudah lahir sejak tahun 1912

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai

Menguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai

Stasiun itu merupakan salah satu stasiun penting di jalur kereta api Jogja-Magelang.

Baca Selengkapnya
10 Kota Tertua di Indonesia Menurut Sejarah, Ada yang Usianya Ribuan Tahun

10 Kota Tertua di Indonesia Menurut Sejarah, Ada yang Usianya Ribuan Tahun

Menurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda

Menilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda

Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan

Baca Selengkapnya