Sebelum Jadi Miliarder karena Kilang Minyak, Warga Tuban Jadi Penerima Bansos
Merdeka.com - Sebelum menjadi miliarder, kehidupan kontras terjadi pada warga Jenu, Tuban, Jawa Timur. Ratusan warga terdampak, rupanya tercatat sebagai warga miskin penerima bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial.
Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur kini menjadi sorotan masyarakat luas. Pasalnya, ratusan masyarakat mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah kepada PT Pertamina.
Tanah tersebut dijual untuk pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Dari menjual tanah itu, rata-rata masyarakat setempat mendapatkan uang ratusan juta hingga tertinggi Rp 28 miliar.
Sebelum semua itu terjadi, rupanya masih ada ratusan warga miskin yang menerima bantuan setiap bulan dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial (Kemensos).
"Di Desa Sumurgeneng ini ada 288 keluarga penerima manfaat (KPM) BPNT," kata Imron petugas pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis, (18/2).
Ia menyebut, bantuan itu juga menyasar masyarakat yang telah mendapatkan uang miliaran dari menjual tanah untuk proyek kilang minyak. Mendapati hal tersebut, otomatis mereka akan dicoret sebagai penerimaan program pemerintah pusat tersebut karena sudah menjadi miliarder.
"Ya ada, kemarin yang dapat M-M an (miliaran) juga mendapat bantuan, dan akan di ganti," tegasnya.
Berapa jumlah penerima yang akan diganti belum diketahui. Sebab, saat ini tim telah turun kelapangan untuk memverifikasi ulang di Desa Sumurgeneng.
"Kemarin sudah ke sana dan saat ini masih verifikasi," jelas Imron.
Diketahui, di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek Nasional tersebut.
Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 600.000 per meter persegi.
"Paling banyak sekitar Rp 28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan di sini," jelas Kades Sumurgeneng.
Lebih lanjut, proyek pembangunan kilang minyak yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar.
Dari luas lahan tersebut, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSimak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaMereka mendapat bantuan modal usaha hingga bagi hasil bea cukai tembakau
Baca SelengkapnyaMiliarder ini menyarankan agar para anak muda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca Selengkapnya