PSK Tewas Setelah Melayani 6 Pria di Hotel Sleman, 1 Pelanggan Jadi Tersangka
Merdeka.com - Seorang pekerja seks berinisial DP (41) warga Solo, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di sebuah hotel wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (12/9). Korban ditemukan meninggal dunia usai melayani seorang tamu.
Kanit Reskrim Polsek Depok Barat, Iptu Isnaini mengatakan, jika sebelum meninggal dunia, korban DP diketahui sempat melayani 6 orang pria. Salah satu pria itu adalah AD (23) warga Purworejo, Jawa Tengah, yang menjadi tamu ke-6.
Isnaini menerangkan jika AD merupakan orang terakhir yang bersama dengan korban DP. Sebelumnya AD diketahui telah menggunakan jasa DP pada sore hari. Karena cocok dengan pelayanan DP, keduanya pun bersepakat untuk mengulangnya di malam hari.
"AD hari itu menggunakan jasa korban sebanyak dua kali yaitu pukul 3 sore dan pada malam harinya. Karena pelayanannya bagus, sabar, koordinasi lisan nih. Kalau nambah gimana? Karena sudah janjian sama tamu lain, mundur waktu (malam hari)," ujar Isnaini.
Isnaini menerangkan jika di malam itu, AD sempat melihat korban DP kejang-kejang hingga meninggal dunia. AD, kata Isnaini, ditetapkan sebagai tersangka karena dinilai lalai. Isnaini menyebut saat korban kejang bukannya menolong, tersangka AD justru menutup wajah korban dengan kaosnya.
"Kelalaiannya ini mestinya pelaku ini menolong korban yang sedang membutuhkan pertolongan. Dia malah menutup wajah di saat dia sekarat, ngorok-ngorok itu. Kemudian ditutuplah dengan menggunakan kaos milik korban dengan tujuan supaya suaranya tidak keluar kamar. Itu yg disampaikan ke penyidik, sehingga kita terapkan 359," ucap Isnaini.
Selain Pasal 359, lanjut Isnaini, tersangka juga dijerat dengan Pasal 363 lantaran kedapatan menbawa dua ponsel korban. AD mengaku membawa ponsel korban karena panik berbunyi terus menerus.
"Setelah mengetahui korban kejang, kemudian HP korban kan berdering terus, dibawalah HP ini oleh pelaku. Kemudian kedapatan sama saksi ataupun suami korban saat AD digeledah," tegas Isnaini.
Isnaini menerangkan terkait penyebab kematian korban pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara. Isnaini menyebut dari fisik korban secara kasat mata tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Dari keterangan keluarga tidak ada riwayat sakit. Cuma di dalam tasnya ada obat, pil obat China. Menurut suami korban itu adalah obat gemuk. Dari komposisi total, sudah berkurang 4 biji," ungkap Isnaini.
Isnaini menambahkan meski saat ini pihaknya tengah fokus mengungkap penyebab kematian korban DP namun juga sedang menelusuri keterlibatan suami DP. Pendalaman bertujuan untuk mengetahui apakah suami terlibat dalam praktik prostitusi ini. Isnaini merinci jika suami korban saat ini masih berstatus sebagai saksi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaIwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaPolisi Sudah Periksa Sejumlah Saksi Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari
Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaWarga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok
Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaSering Ngamuk Pria ODGJ di Pasung 4 Tahun, Kondisinya Memprihatinkan Ipda Purnomo Langsung Membersihkannya
Ipda Purnomo kembali bantu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Baca Selengkapnya