Politisi PKB Bela Mahfud MD Nonton Ikatan Cinta: Tak Mengurangi Tugas, Jangan Lebay
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi II Fraksi PKB, Luqman Hakim menanggapi banyak pihak yang mempermasalahkan Menko Polhukam Mahfud MD lantaran menonton sinetron Ikatan Cinta saat PPKM Darurat Jawa dan Bali. Dia menilai Mahfud MD tidak melanggar waktu kerja sebab tayangan sinetron tersebut berlangsung pada malam hari.
"Apa salahnya Pak Mahfud MD nonton sinetron Ikatan Cinta? Tidak ada!. Karena tidak mengurangi sedikitpun waktu Pak Mahfud MD menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam. Sinetron Ikatan Cinta tayangnya udah malam hari, bukan siang hari pada jam kerja. Nah, kalau Pak Mahfud MD nongkrong di kafe ketika PPKM Darurat masih berlaku sekarang ini, tentu masalah besar," kata Luqman dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/7).
Dia menilai Mahfud MD memberikan contoh baik. Lantaran sedang tidak ada kegiatan akibat pandemi bisa mencari hiburan sebagai ikhtiar meningkatkan imunitas Mahfud MD.
"Toh, Pak Mahfud MD bisa menikmati hasil sinematografi anak bangsa yang berupa sinetron itu," ungkapnya.
Bahkan kata dia, Mahfud MD malah berbagi pengetahuan hukum yang bermanfaat bagi banyak orang. Serta meluruskan substansi hukum yang kurang tepat di dalam sinetron Ikatan Cinta yang ditonton banyak pemirsa.
"Tidak usah lebay-lah!," ujarnya.
Menurut Luqman, bukan hanya Mahfud MD yang gemar menonton televisi saat pandemi. Luqman mengakui juga sering menonton sepak bola Euro 2020 sampai final.
"Dengan hati yang gembira imunitas akan bertambah dan membuat Pak Mahfud dan saya makin bersemangat menjalankan tugas kita melayani rakyat dengan kewenangannya masing-masing," bebernya.
Dia pun menilai apa yang dilakukan Mahfud menonton sinetron justru menjadi contoh bagus untuk mensukseskan PPKM Darurat maupun PPKM Mikro. Kalau semua orang lebih banyak berdiam diri di rumah nonton sinetron Ikatan Cinta, maka penyebaran virus covid-19 bisa langsung ditekan.
"Dalam kondisi susah, justru harusnya mencari hiburan yang tidak melanggar protokol kesehatan. Lha, sudah tahu keadaan susah kok malah mempermasalahkan hiburan," ungkapnya.
"Kalau mau mencari celah mengkritik pemerintah, banyak kok masalah-masalah penting yang butuh dikontrol dan dikritik menyangkut penanganan pandemi Covid-19. Sedih banget saya, kalau oposisi justru cara mainnya lebay macam begini," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap kesehariannya di tengah keterbatasan PPKM Darurat Jawa-Bali. Salah satunya menonton sinetron Ikatan Cinta di televisi.
"PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik juga sih, meski agak muter-muter," kata Mahfud dalam akun Twitternya dikutip merdeka.com, Jumat (16/7).
Mahfud bahkan mengkritik jalan cerita sinetron tersebut. Dia menilai, cerita tidak sesuai dengan ketentuan hukum pidana yang berlaku.
Dia pun mempertanyakan penahanan salah satu tokoh dalam sinetron tersebut, Sarah lantaran mengaku membunuh Roy.
"Tapi pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yang mengaku dan minta dihukum karena membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat," bebernya.
Dia mengatakan, dalam hukum pidana tidak sembarangan orang mengakui kesalahan lalu ditahan. Sebab jika hal tersebut terjadi kata dia akan penjahat bisa saja membayar orang lain untuk mengakui kesalahan.
"Pembunuh Roy adalah Elsa. Sarah, ibu Elsa, mengaku sebagai pembunuhnya dan minta dihukum demi melindungi Elsa. Lah, dalam hukum pidana tak sembarang orang mengaku lalu ditahan. Kalau begitu nanti banyak orang berbuat jahat lalu menyuruh (membayar) orang untuk mengaku sehingga pelaku yang sebenarnya bebas Pembunuh Roy adalah Elsa," tambahnya.
Sontak cuitan Mahfud mengundang kontroversi. Banyak netizen marah dengan Mahfud. Sebab, di tengah rakyat tengah susah cari makan, pejabat publik malah asyik nonton sinetron.
Negara lagi kondisi acak adut gini menkonya ngetweet model ginian. Udah hilang rasa ya? https://t.co/1zrnryi9CM
— Di rumah aja, Awe! (@awemany) July 15, 2021Bahkan, Politikus Gerindra Fadli Zon pun ikut tersulut atas apa yang diceritakan oleh Mahfud MD dalam Twitternya. Fadli pun minta Presiden Jokowi turun langsung tangani pandemi. Agar tak ada lagi menteri yang kerja masing-masing.
"Inilah kalau komando pengendalian Covid tidak langsung dipimpin Presiden. Ada yang sibuk, berjibaku di lapangan, ada yang asyik nonton sinetron Ikatan Cinta. Saran saya Pak Jokowi ambil alih kepemimpinan penanganan darurat Covid. Semua menteri ada tanggung jawab masing-masing. Selamat nonton Pak," cuit Fadli Zon.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Mahfud, banyak juga yang dia promosikan menjadi Pangdam, Plt Gubernur, Pj Bupati atau Wali Kota.
Baca SelengkapnyaMahfud berpesan kepada pegawai Kemenko Polhukam agar jangan terlibat gerakan politik
Baca SelengkapnyaMahfud meminta pejabat di daerah yang masih aktif mengenalnya tidak ikut membantunya dalam memberikan fasilitas berkampanye.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud disambut antusias oleh kerumunan masa yang memadati lapangan Senduro, Kecamatan Senduro.
Baca SelengkapnyaMahfud juga menekankan pentingnya memilih pemimpin dari track record atau rekam jejak.
Baca SelengkapnyaKabar Mahfud MD akan mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam beredar luas.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini mengklarifikasi plintiran di medsos soal ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.
Baca SelengkapnyaSelama berkampanye pun, Mahfud turut dititipkan semangat memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat jika diancam dan diintimidasi terkait pilihan politik, jangan dilawan terlalu berlebihan.
Baca Selengkapnya