Merdeka.com - Polisi belum bisa memastikan apakah almarhumah Novia Widyasari Rahayu (NWR) diperkosa atau tidak oleh anggota Polres Pasuruan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko. Diketahui, Randy telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan.

"Jadi begini, kalau kita belum bisa mengatakan itu diperkosa, tapi tetap akan kami dalami," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko saat dihubungi, Senin (6/12).

Dia menyebut, korban dan tersangka sudah berpacaran selama tiga tahun atau sejak 2019 lalu. Saat itulah, korban telah hamil sebanyak dua kali.

Selama masa kehamilan itu lah, korban dan tersangka menggugurkan dua kali kandungan tersebut. Dengan menggunakan obat-obatan keras.

"(Itu keterangan) yang jelas dari tersangka, kemudian dari ada temannya korban itu ada yang diambil keterangan. Nanti yang terkait masalah itu kita mintai keterangan semua," ujarnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, informasi yang berada atau didapati di media sosial atas kematian Novia akan didalami. Namun, tak semuanya dijadikan sumber informasi.

"(Yang pil tidur itu di medsos) Ya jadi yang di medsos itu, ada yang itu sebagai sumber informasi kita, ada juga yang tidak mungkin kita jadikan sumber informasi. Cuma itu semua kita analisa, kita analisa. Kemudian kita juga profilling, dari situ kita bisa menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan kita ajukan kepada tersangka ataupun saksi," ungkapnya.

Sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Brawijaya ditemukan tewas di area pemakaman umum di Desa Japan, Kec. Sooko, Mojokerto. Mirisnya, wanita berinisial NWR yang diduga bunuh diri itu melakukan aksinya di pusara sang ayah yang baru genap 100 hari meninggal.

Belakangan baru terkuak fakta, bahwa korban merupakan pacar dari Bripda Randy. Saat ini, Bripda Randy telah ditahan dan menjadi tersangka.