Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penarik becak dan sopir tenggelam, Kali Wonokromo cari tumbal?

Penarik becak dan sopir tenggelam, Kali Wonokromo cari tumbal? Kali Wonokromo. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kali Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, kembali meminta tumbal nyawa, Selasa (26/8). Setelah sebelumnya sopir angkot Lyn Joyoboyo-Sidoarjo dikabarkan tenggelam pada Rabu (20/8) lalu, kini giliran seorang penarik becak hanyut terseret arus sungai yang berada di sisi kanan Terminal Joyoboyo tersebut.

Mashudi (60), asal Jember dan tinggal di Jalan Wonokitri, Surabaya, diketahui tenggelam di Kali Wonokromo sekitar pukul 17.30 WIB. Hal ini diceritakan Nur, warga Joyoboyo, yang mengetahui awal kejadian.

Sebelum peristiwa nahas itu penimpa Mashudi, Nur mengaku sempat melihat Mashudi yang memarkir becaknya dan hendak mandi di Kali Wonokromo. Saat itu, Nur hendak mengambil air wudhu untuk Salat Magrib di rumahnya yang berada di dekat lokasi kejadian.

Namun, usai salat, Nur sudah tidak melihat Mashudi, dan hanya mendapati becak dan pakaian korban di pinggir sungai yang berada di seberang kanan Terminal Joyoboyo tersebut.

"Karena curiga, saya terus kasih tahu warga sekitar. Karena saya tak melihat korban ada di pinggir sungai. Kemudian warga lapor ke Polsek Wonokromo," kata Nur di lokasi kejadian.

Sekitar pukul 19.00 WIB, tim SAR, PMK, Linmas dan pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut datang ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Namun korban belum juga ditemukan.

Nur kembali bercerita, sebelumnya, tepatnya tujuh hari lalu, terhitung sejak Rabu (20/8), sekitar pukul 17.00 WIB, seorang sopir Lyn di Terminal Joyoboyo, Hadi Mulyono (65), warga Jalan Sidosermo Gg Makam, Surabaya juga ditemukan tenggelam di tempat yang sama.

"Sudah tujuh hari ini, sejak kejadian itu. Sekarang ganti tukang becak yang tenggelam," kata Nur.

Sementara itu, keluarga Mashudi bernama Qomari yang juga datang ke lokasi setelah menerima kabar peristiwa itu membenarkan kalau becak dan pakaian yang berada di pinggir Kali Wonokromo itu adalah milik Mashudi, saudaranya.

"Saya dapat kabar dari warga jika saudara saya tenggelam. Becak dan pakaian ini memang milik saudara saya. Dia (korban) tinggal sendirian di Surabaya sama saya. Keluarga yang lain ada di Jember. Tiap sore dia memang biasa mandi di sini. Mudah-mudahan saudara saya cepat ketemu," harap Qomari.

Setelah melakukan pencarian selama empat jam di dasar sungai, akhirnya tim SAR berhasil menemukan jasad Mashudi. Tim SAR dibantu 'orang pintar' penguasa Kali Wonokromo, Suwari alias Mbah Malang (53), warga DKA Tegal, Joyoboyo Timur.

Dia sempat dilarang petugas ikut membantu pencarian. Namun, setelah warga meneriaki nama Mbah Malang, akhirnya petugas memperbolehkan kakek tua asli Kabupaten Malang itu ikut melakukan pencarian.

"Mbah Malang, Mbah Malang. Ada Mbah Malang pasti bisa ketemu," teriak warga serempak.

Ternyata benar, sekitar pukul 21.45 WIB, jasad Mashudi ditemukan. Untuk mencari jasad Mashudi, Mbah Malang hanya butuh waktu 30 menit. Tanpa peralatan menyelam, dia menyelam ke dasar sungai, dan menyeret jasad pria berusia 60 tahun itu ke tepi sungai, untuk selanjutnya dievakuasi ke Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya. Sebelum ditemukan, Mbah Malang terlebih dulu menemukan baju tak bertuan yang ditengarai milik Mashudi.

Tubuh Mashudi sendiri, ditemukan dalam kondisi telanjang bulat. Hidung dan telinganya mengeluarkan darah segar, saat dibawa ke tepi sungai. "Saya tidak perlu menunggu yang lain, pokoknya ketemu terus saya ambil," kata Mbah Malang singkat.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kekar dan Berkumis Tebal, Panglima Biring Belanja Tempe ke Pasar Dayak 'Istri Sedang Sakit'

Kekar dan Berkumis Tebal, Panglima Biring Belanja Tempe ke Pasar Dayak 'Istri Sedang Sakit'

Momen lucu anggota polisi Aiptu Sabarno alias Panglima Biring saat belanja di pasar gantikan istri.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia

Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia

Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.

Baca Selengkapnya
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Pemudik di Pelabuhan Merak Ngeluh, Banyak Calo Sangar Tukang Palak Tak Ragu Aniaya Korban Jika Tak Dikasih Uang

Pemudik di Pelabuhan Merak Ngeluh, Banyak Calo Sangar Tukang Palak Tak Ragu Aniaya Korban Jika Tak Dikasih Uang

'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."

Baca Selengkapnya
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya
2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang

2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang

Korban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.

Baca Selengkapnya