Pelajar SMA di Banten jadi korban salah tembak polisi
Merdeka.com - Seorang pelajar di SMA/MA kelas 1, Mathlaul Anwar Menes, Kabupaten Pandeglang, Yudistira (16) menjadi korban salah tembak oleh Anggota Polisi dari Polsek Carita, Kabupaten Pandeglang. Korban salah tembak mengalami luka tembak di bagian lengan kanan, dan luka lebam di bagian bawah mata akibat dipukuli.
Korban menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Sabtu (26/3) sekitar pukul 01.30 WIB. Yudis menambahkan, saat kejadian, dirinya yang usai menjemput saudaranya, Furqon usai kerja di Kampung Lewi Liang, Desa Kananga, Kecamatan Menes, Tangerang ditembak saat berusaha lari dari hadangan polisi. Ia memilih lari karena mengira polisi yang menghadangnya merupakan pelaku begal motor.
"Sampai di Balai Desa Kenanga, saya dihadang, saya kaget, dikira begal sebab bawa pestol, saya muter lagi, di tengah kampung (Lewi Liang) dihadang lagi, bawa pestol juga, di situ saya ditembak, pertama dua kali tidak kena, setelah itu, ditembak lagi kena tangan," kata Yudis, Senin (28/3).
Setelah terkena tembak di Lewi Liang, Yudis mengaku dipukuli oleh polisi yang disebut Yudis berjumlah empat orang tersebut. Warga yang melihat kejadian tersebut tidak berani melerai karena takut ditembak.
Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, Yudis Mengaku dibawa ke sebuah mobil, dan dilarikan ke Rumah Sakit Berkah Pandeglang. "Habis itu, saya langsung dibawa ke sini Kota Serang," ujarnya.
Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar saat menjenguk korban di Rumah Sakit Bedah Benggala, mengatakan kendati pihak kepolisian sudah melakukan pendekatan kekeluargaan terhadap keluarga korban. Namun, proses hukum menurutnya akan tetap dilakukan terhadap anggota tersebut.
"Sanksinya bisa administrasi, atau sebagian hak-haknya sebagai anggota kepolisian dicabut," kata Boy.
Boy melanjutkan, sanksi tersebut diberikan karena pihaknya menilai anggota kepolisian tersebut telah melakukan kecerobohan sehingga menelan korban. Polisi juga menanggung seluruh biaya perawatan korban hingga sembuh.
"Kami tidak mengizinkan keluar sebelum sembuh total," ujarnya.
Sementara itu, orangtua korban, Ella Fadilah (40) mengaku tidak menerima perlakuan polisi terhadap anaknya tersebut. Ia menuntut kasus ini diselesaikan hingga tuntas.
"Ini anak pertama saya, saya sudah lama ingin punya anak, setelah punya kami besarkan sepenuh hati, tapi tanpa salah apa-apa, tiba-tiba seperti ini (tertembak)," ujarnya.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPAI Soroti Kasus Kekerasan dan Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong
Anak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaUsai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnya11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaMahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur
Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaBegini Keseharian KRA, Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan di Depok
Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaCabuli Siswi SMP di Sekolah, Guru di OKI Dihajar Massa lalu Dibawa ke Polisi
Imam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya