Patroli gabungan TNI-Polri Papua sergap kampung sipil bersenjata
Merdeka.com - Patroli gabungan TNI-Polri menggagalkan latihan militer kelompok sipil bersenjata (KSB) di wilayah Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Sabtu (1/2). Dalam peristiwa itu, petugas mampu menewaskan satu anggota KSB bernama Yohasua Arampayai (38).
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Andika Perkasa, menjelaskan peristiwa itu bermula ketika sekitar pukul 11.30 WIT tim gabungan TNI AD dan Polri yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kapolres Kepulauan Yapen melakukan patroli.
Kontak senjata terjadi saat patroli melintas di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Patroli ini menyusul informasi intelijen adanya latihan militer kelompok radikal bersenjata pimpinan Fernando Warobai di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat. Dalam patroli tersebut, Tim Gabungan mendapat tembakan dari kelompok radikal bersenjata pimpinan Fernando Warobai sehingga terjadi saling tembak," ujar Andika, Minggu (2/2).
Serangan kelompok radikal melukai tiga orang yaitu anggota Polres Kepulauan Yepen bernama Aipda Robert, anggota Kodim Praka Nurhasim, dan seorang masyarakat sipil yang menjadi pengemudi. Ketiga korban, kata Kadispenad, saat ini dirawat dan dalam kondisi membaik.
"Sedangkan di pihak kelompok radikal bersenjata, insiden tersebut menewaskan satu orang beridentitas Yohosua Arampayai (38)," katanya Andika.
Andika menambahkan, selain menewaskan satu angota kelompok radikal bersenjata, tim gabungan TNI AD dan Polri berhasil menangkap 10 orang lainnya.
Kesepuluh anggota kelompok radikal bersenjata yang tertangkap itu masing-masing bernama Jimy Kapanai (27), Septianus Wonowai (21), Pianus Wonowai (19), Kornalius Wonowai (19), Agus Numberi (47), Rudi Bara Gkea (30), Salmon Yonatan (48), Obet Kayoui (25), Pinihas Neri (49) dan Yulius Kola (28).
Selain itu, tim gabungan juga menyita 15 pucuk senjata laras panjang rakitan, tiga pistol rakitan kaliber 9,0 mm, 22 pakaian loreng dan ransel, dua bom ikan, dua bendera bintang kejora, 10 butir munisi kaliber 5,56 mm, dua butir munisi kaliber 7,62 mm, dua butir munisi kaliber 9,0 mm, dua pisau sangkur, empat parang panjang, satu busur panah, 20 anak panah dan satu tombak.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaPenyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKetua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengungkapkan kendala tersebut sehubungan dengan adanya rekapitulasi pada tingkat kecamatan belum sepenuhnya rampung.
Baca SelengkapnyaBukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya