Pandemi Covid-19 dan Tantangan Penanganan Tuberkulosis RI
Merdeka.com - Kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan mengalami penurunan selama pandemi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai hal itu menjadi salah satu tantangan dalam penanganan tuberkulosis (TB) di Tanah Air.
"Selama pandemi, jumlah kunjungan faskes masyarakat cenderung menurun. Ini yang menjadi satu tantangan kita untuk mencapai target treatment success rate (TSR) sebesar 90 persen," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Didik Budijanto, diperingatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2022. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (24/3).
Tantangan lainnya adalah pengelola program TB. Selain itu, tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dimobilisir untuk kegiatan penanganan dan vaksinasi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
"Kita tahu memang pandemi Covid-19 menyita seluruh sumber daya, sehingga terfokus ke sana," ucapnya.
Dampaknya, kegiatan penemuan kasus secara aktif oleh faskes dan komunitas terkendala karena adanya pembatasan sosial.
"Nah ini yang menjadi tantangan-tantangan kita bagaimana dalam kondisi pandemi ini kita benar-benar bisa mencapai target yang kita canangkan," tuturnya.
Strategi Pemulihan Program TB
Dalam kesempatan itu, Didik Budijanto juga menyampaikan terdapat lima strategi pemulihan program TB.
Pertama pencegahan. Strategi pencegahan ini dapat dilakukan dengan imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
Kedua, penemuan kasus, deteksi, dan surveilans. Strategi ini mencakup investigasi kontak, penemuan aktif di populasi umum dan populasi risiko.
Kemudian, penyediaan akses untuk skrining, sarana diagnosis dan penunjang. Surveilans aktif di puskesmas dan rumah sakit serta penyediaan SDM yang memadai.
Untuk strategi ketiga, yakni pengobatan. Didik memaparkan, terdapat berapa kegiatan, seperti penyediaan sarana atau jejaring diagnosis TB di semua layanan rujukan, penyediaan logistik TB yang mencukupi dan berkesinambungan, hingga pemantauan minum obat.
Sementara strategi pemulihan program TB keempat adalah kolaborasi, kemitraan dan jejaring.
"Ini yang memang betul-betul digarisbawahi, seperti koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, organisasi profesi dan masyarakat, sesuai Perpres 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TB," ujar Didik.
Strategi kelima, kata Didik, adalah perubahan perilaku dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat dengan benar dan melakukan kampanye perubahan perilaku.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaKelompok rentan TBC, yaitu orang-orang yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi penyakit ini.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaChandra mengatakan, pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan regulator seharusnya memiliki tanggungjawab dalam melestarikan keberadaaan tembakau.
Baca Selengkapnya