Moeldoko Yakin Polri Penuhi Target Presiden 3 Bulan Tuntaskan Kasus Novel
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yakin Polri bisa mengungkap kasus Novel Baswedan sesuai dengan target yang diinginkan Presiden Joko Widodo selama 3 bulan.Sebelumnya durasi kerja tim teknis kasus Novel Baswedan selama 6 bulan.
"Saya pikir sudah jelas ya. Keinginan presiden 3 bulan. Bisa segera diselesaikan," kata Moeldoko di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
Dia meminta kepada publik agar bersabar menunggu hasil dari tim Polri. Terkait apakah akan diperpanjang jika belum tuntas, Moeldoko menjelaskan nanti akan diproses lebih lanjut.
"Saya pikir, bekerja dulu baru bagaimana situasinya. Kan begitu," lanjut Moeldoko.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa dirinya tetap memberi target tiga bulan untuk Polri mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Jokowi tak peduli meski tim teknis kasus Novel diberi waktu enam bulan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tim teknis harus mengungkap pelaku dan menuntaskan kasus Novel dalam jangka tiga bulan, seperti yang ditentukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Jokowi mengatakan jika tim teknis kasus Novel telah tiga bulan bekerja, wartawan dapat kembali bertanya kepadanya.
"Berjalan aja belum, kalau udah berjalan tiga bulan tanyakan kepada saya," kata Jokowi di Statiun MRT Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam
Presiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif
Moeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Menyesal Pilih Gibran, Ini Alasan Prabowo
Prabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaNurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaMoeldoko soal Presiden Boleh Kampanye & Memihak: Hukum Jangan Diukur Pakai Perasaan
Moeldoko menjelaskan dalam UU Pemilu sudah diatur bahwa presiden, wakil presiden yang melakukan kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecu
Baca Selengkapnya