Mengenang M Natsir, ulama besar dan sebenar-benarnya jihad
Merdeka.com - Rakyat Indonesia tengah berduka karena Ustaz Jeffry Al Buchori meninggal dunia akibat kecelakaan motor. Ribuan orang berjejal mengantarkan Uje menuju peristirahatan terakhirnya. Sebaik-baiknya orang adalah orang paling berguna buat sesama.
Bicara dakwah di Indonesia tak bisa dilepaskan dari sosok Mohammad Natsir. Seorang ulama dan negarawan besar yang pernah dimiliki Indonesia.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits pernah berkata "Sebenar-benarnya jihad adalah mengatakan kebenaran di depan penguasa yang zalim." Natsir melakukan hal itu. Dia menjadi musuh dua rezim, Soekarno dan Soeharto.
Sosok Ustaz Jeffry Al Buchori di mata SBY
Media luar negeri juga beritakan meninggalnya Ustaz Jeffry
Natsir adalah perdana menteri pertama republik ini. Sebelumnya dia menjabat menteri penerangan. Kesederhanannya menjadi teladan sepanjang zaman. Natsir tak punya baju bagus, jasnya bertambal. Dia dikenang sebagai menteri yang tak punya rumah dan menolak diberi hadiah mobil mewah.
Lebih dari itu Natsir menunjukkan keteguhan. Di depan penguasa dia tak mau bermanis-manis. Natsir mengkritik Soekarno yang dekat dengan komunis dan dinilai mengabaikan kesejahteraan rakyat di luar Jawa. Natsir pun meninggalkan Jawa, bergabung dengan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PPRI).
Soekarno menganggap gerakan ini sebagai pemberontak. Dia mengirimkan tentara untuk melawan gerakan ini. PRRI kalah, Natsir menyerah dan dipenjara Soekarno. Partai Masyumi yang pernah dipimpinnya juga dibekukan. Padahal dalam Pemilu 1955, Masyumi menduduki posisi nomor dua.
Tuduhan Soekarno pada Natsir, kontra revolusioner.
Saat Soekarno tumbang, Natsir dibebaskan dari penjara 26 Juli 1966. Dia meneruskan aktivitas dakwahnya.
Tapi seiring waktu, Orde Baru di bawah Soeharto pun makin otoriter. Banyak kecurangan agar Golongan Karya menang Pemilu. Soeharto menganggap orang yang mengkritik dirinya sebagai penentang Pancasila.
Maka Natsir bergabung dengan Petisi 50. Bergabung dengan Jenderal Hoegeng, Letjen Ali Sadikin dkk yang mengkritik Soeharto. Saat itu tak ada yang berani bicara sekeras Petisi 50 pada Soeharto.
Lagi-lagi Natsir dapat hukuman atas keberaniannya. Masuk petisi 50 berarti masuk kuburan politik. Mereka dianggap musuh pemerintah. Natsir dilarang berpergian ke luar negeri, akibatnya banyak seminar internasional Islam yang tak bisa dihadirinya. Padahal sejak puluhan tahun lalu Natsir selalu ditunggu sebagai pembicara yang brilian dalam seminar-seminar internasional.
Natsir meninggal 6 Februari 1993. Kematiannya ditangisi jutaan rakyat Indonesia. Tapi Soeharto enggan memberikan gelar pahlawan pada salah satu bapak bangsa ini. Baru tahun 2008, sepuluh tahun setelah Soeharto lengser, pemerintah memberikan gelar pahlawan pada Mohammad Natsir.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsep ikhtiar tercermin dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya usaha sebagai bentuk tanggung jawab dan ketaatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu amalan yang bisa kita kerjakan di malam nisfu syaban dengan melafazkan dzikir berupa bacaan tahmid dan takbir Nisfu Syaban.
Baca SelengkapnyaIslam mengajarkan umatnya untuk mencari kepuasan yang bersumber dari pemenuhan kebutuhan spiritual dan moral.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaMembaca doa witir memiliki keutamaan dan kepentingan yang besar dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaSeorang WNI pamerkan takjil gratis yang ia dapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPertengahan bulan Syaban dinilai istimewa oleh sebagian orang. Berbagai amalan dikerjakan untuk menghidupkan malam mulia ini, termasuk berdzikir.
Baca SelengkapnyaIslam mengajarkan untuk berusaha kerjas dan tidak mudah menyerah.
Baca Selengkapnya