Liput demo mahasiswa Papua, 2 jurnalis asing diintimidasi polisi
Merdeka.com - Dua wartawan asing mengaku menjadi korban kekerasan polisi saat meliput aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliasi Mahasiswa Papua (AMP) di Bunderan Hotel Indonesia, Selasa,(1/12). Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono menyebutkan, dua wartawan asing tersebut antara lain Archicco Guilliano dari ABC Australia dan Stephanie Vaessen dari Al Jazeera.
"Terdapat dua jurnalis asing yang mengalami kekerasan yang dilakukan oleh polisi," ujar Suwarjono ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa(1/12).
Archicco menceritakan, kekerasan yang dialaminya berawal ketika dia hendak mengabadikan peristiwa bentrok antara polisi dan massa mahasiswa Papua. "Beberapa polisi tiba-tiba mendatangi saya, dan meminta saya untuk menghapus rekaman di kamera," kata Chicco.
Namun dia menolak permintaan tersebut. Polisi marah dan akhirnya memukul dia. Peristiwa yang terjadi pada Chicco diabadikan koleganya sesama jurnalis, Stephanie, melalui kamera dari telepon selular.
"Sejumlah lima orang polisi mendatangi saya, dan secara agresif meminta saya untuk menghapus rekaman. kemudian HP saya diambil dan dibawa pergi sambil menghapus video miliknya," kata Stephanie.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demo bela Palestina di berbagai kampus di AS meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat sejumlah polisi sedang berlindung diri dari akibat diserang orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaDalam narasi video disampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan.
Baca SelengkapnyaDua dari 140 pelajar terindikasi positif konsumsi narkoba
Baca Selengkapnya