Kuasa hukum tuding polisi paksakan pemeriksaan kejiwaan Jessica
Merdeka.com - Jessica Kumala Wongso, tersangka atas kasus kematian Mirna Salihin, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (11/2). Sejak tiba pada pukul 10.00 WIB, hingga saat ini Jessica masih berada di ruangan pemeriksaan psikiater.
Ruangan psikiater dijaga dua orang polwan. Ibunda dan pengacara ikut mendampingi pemeriksaan kejiwaan Jessica. namun mereka tidak diperkenankan masuk ruangan. Ibunya menunggu tak jauh dari ruang pemeriksaan.
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo mengaku heran dengan alasan polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan Jessica. "Saya tidak tahu kenapa polisi periksa kejiwaan Jessica terus. Padahal sudah keempat kalinya dia (Jessica) diperiksa kejiwaannya. Menurut saya ini berkesan dipaksakan," kata Yudi saat ditemui RSCM.
Yudi berencana meminta penangguhan pada dokter terkait pemeriksaan kejiwaan terhadap Jessica. Dia beralasan Jessica sedang dalam kondisi kurang fit. "Kami minta pemeriksaan ini ditunda karena melihat kliennya ada halangan kewanitaan (Menstruasi) dan sakit leher," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengungkapkan, ini kali pertama Jessica menjalani pemeriksaan kejiwaan sejak statusnya sebagai saksi hingga ditetapkan tersangka.
Krishna mengungkapkan, pemeriksaan kejiwaan dilakukan lantaran Jessica terus mengingkari kenyataan atau temuan polisi. Metode atau teknik ini lazim disebut psikiatri forensik yang merupakan sub spesialisasi ilmu kedokteran untuk menelaah mental manusia. Metode ini bertujuan membantu penyelesaian hukum dan peradilan.
"Yang bersangkutan mengingkari dan tersangka punya hak ingkar. Jadi karena mengingkari dan tidak menjelaskan apapun tentang peristiwa itu, beberapa yang kami ungkap dalam pemeriksaan misalnya sampai bahkan rekonstruksi tidak diakui, diingkari, itu tidak masalah," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/2).
Dalam pandangannya, jika perbuatan saja diingkari, kemungkinan besar motifnya juga disembunyikan. Karena itu polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan. Polisi membutuhkan karakter kejiwaan Jessica untuk tambahan keterangan ahli yang akan dibawa ke persidangan. Selain itu, kata dia, pemeriksaan kejiwaan terhadap Jessica juga untuk mengetahui motif. Polisi sulit menemukan motif lantaran selama ini Jessica selalu ingkar dan bungkam.
"Kalau kaitan dengan motif kan hanya yang bersangkutan yang bisa bicara. Ya yang bersangkutan sampai sekarang tidak bicara, maka ada alat yang digunakan untuk mengetahuinya salah satunya psikiater," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaTofan menyebutkan alasan penangguhan penahanan karena kliennya sedang sakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemeriksaan terhadap WN Korsel terkait laporan dugaan perzinahan dilakukan pedangdut Tisya Erni terhadap suaminya.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaGugatan tersebut telah teregister pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. dan sidang perdananya sudah ditetapkan pada 22 Januari 2024
Baca SelengkapnyaAde mengatakan, sebagaimana yang tertera dalam surat panggilan. Ade menyebut, jadwal pemeriksaan terhadap tersangka dilakukan pada Rabu.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca Selengkapnya