Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah lucu komandan TNI di Solo malah dikira tentara Belanda

Kisah lucu komandan TNI di Solo malah dikira tentara Belanda Slamet Riyadi. ©2015 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Sejak aksi berani Slamet Riyadi menyerbu gudang senjata milik tentara Jepang mengemuka, namanya semaki dikenal rakyat Solo. Berkat keberaniannya, dia diberi pangkat Mayor serta dipercaya untuk memimpin satu batalyon yang berisi 800 personel.

Meski banyak anak buahnya yang usianya lebih tua, namun mereka tetap menghormati Slamet Riyadi sebagai komandannya. Mereka pun senantiasa mematuhi perintah-perintah komando yang diberikan, dan melaksanakannya tanpa pamrih.

Tiga tahun berikutnya, Slamet Riyadi telah menyandang pangkat sebagai Letnan Kolonel. Dia juga memimpin Brigade V dan bertanggung jawab atas keamanan Solo dan sekitarnya.

Selang beberapa bulan, Belanda langsung menggelar aksi polisionil atau Operatie Kraai (Gagak). Pasukan londo ini bertugas menguasai Yogyakarta dan Solo. Dwitunggal Soekarno-Hatta telah ditangkap dan diasingkan bersama sejumlah pejabat republik lainnya.

Atas perintah Panglima Besar Jenderal Soedirman, TNI diminta bergerilya melawan pasukan pendudukan. Tak terkecuali Slamet Riyadi dan pasukannya, mereka masuk ke hutan dan berkali-kali membuat Belanda kerepotan.

Di antara aksinya, terdapat sebuah kisah di mana dia dan pasukannya dikira tentara KNIL yang sendang menyerbu pusat komando. Begini ceritanya?

Seperti biasa, Slamet dan pasukannya terus bergerak secara mobile demi menghindari sergapan Belanda. Apalagi, dia menjadi pemimpin yang paling dicari. Suatu ketika, dia berinisiatif menemui Gubernur Militer Kolonel Gatot Subroto.

Saat itu, Gatot Subroto sedang berada di Desa Balong. Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Solo. Sebelum menemui atasannya itu, Slamet telah memerintahkan anak buahnya untuk waspada dan tetap berposisi siap tempur.

Setibanya di desa tersebut, Slamet geleng-geleng kepala. Tak ada satu pun orang yang dapat ditemui. Desa yang harusnya nampak ramai malah kosong melompong, tapi dia menemukan ada sejumlah makanan yang nampak buru-buru ditinggalkan begitu saja.

"Kami segera diperintahkan maju mengambil peran tempur, merayap sambil beringsut maju, karena Balong, desa tujuan kami tiba-tiba berubah jadi sepi tanpa tampak penghuninya sama sekali. Masa desa kok bisa suwung macam ini di siang hari, kan enggak masuk akal. Ke mana saja mereka?" keluh Sersan Soemadji, dalam buku 'Ign Slamet Riyadi: Dari Mengusir Kempeitai Sampai Menumpas RMS', karya Julius Pour terbitan Gramedia tahun 2008.

Di sela-sela kebingungan, muncul gerombolan pasukan dari balik hutan. Mereka tiba-tiba tertawa riuh melihat Slamet Riyadi dan pasukannya. Pasukan Gatot Subroto ternyata sudah membidik anak buah Slamet.

Sambil tertawa, mereka lantas mengumpat, "Londo opo? Lah, wong genah Pak Met karo pasukane (Belanda apanya? Kan sudah jelas Pak Met bersama pasukannya)."

Mereka lantas saling berpelukan dan segera menuju persembunyian Gatot Subroto. Mengetahui kesalahan, jenderal eksentrik ini langsung mengumpat pasukannya dengan nada menyindir.

"Kalian monyet semua. Masa orang tua diajak pergi dengan buru-buru, katanya Belanda mau nyerbu. Lah endi Londone? (Lah, mana Belandanya)," teriaknya.

Kesalahan ini tak lepas dari pakaian yang dikenakan pasukan Slamet Riyadi. Anak buahnya memang mengenakan seragam KNIL yang tak lain pasukan Belanda. Seragam tersebut didapatkan dari hasil pampasan perang selama pertempuran gerilya berlangsung.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Para TNI Berangkat Tugas Salaman ke Komandan, Satu Prajurit Tak Pakai Baret Malah Peci jadi Sorotan
Momen Para TNI Berangkat Tugas Salaman ke Komandan, Satu Prajurit Tak Pakai Baret Malah Peci jadi Sorotan

Berikut momen para TNI salaman ke Komandan saat hendak berangkat tugas.

Baca Selengkapnya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.

Baca Selengkapnya
Satu Angkatan di Akmil 1991, 3 Teman Satu Letting Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini Pangkatnya Masih Kolonel
Satu Angkatan di Akmil 1991, 3 Teman Satu Letting Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini Pangkatnya Masih Kolonel

Berikut sosok tiga teman satu letting Panglima TNI yang pangkatnya masih Kolonel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bikin Senyum-Senyum, Momen Perwira Polisi dengan Anggota Laporan Pakai Kata-Kata Istilah Saat Tugas di Jalan
Bikin Senyum-Senyum, Momen Perwira Polisi dengan Anggota Laporan Pakai Kata-Kata Istilah Saat Tugas di Jalan

Menariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Komandan Tertinggi Adalah Istri, Prajurit TNI Ini Diam Seribu Bahasa Saat Istri Singgung Soal Mantan Pacar
Komandan Tertinggi Adalah Istri, Prajurit TNI Ini Diam Seribu Bahasa Saat Istri Singgung Soal Mantan Pacar

Berikut momen prajurit TNI diam seribu bahasa saat istri singgung soal mantan pacar.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya