Kesal dihargai Rp 200 per kg, petani Garut buang tomatnya di jalan
Merdeka.com - Saat pasokan berlimpah usai panen, para petani bukannya mendapatkan untung. Mereka malah mengalami kerugian karena hasil kerja keras mereka dihargai murah. Seperti yang dilakukan petani tomat di Garut. Mereka memilih membuang hasil panen ke jalan ketimbang menjualnya dengan harga yang sangat-sangat murah.
Seperti dikutip dari tulisan yang dibagikan Fikka Selfiana melalui Facebook yang diunggah Senin (11/8). Dia mengunggah sebuah foto banyak tomat berserakan dibuang di selokan pinggir jalan raya Cikajang, Garut, Jawa Barat.
Dalam keterangan di foto itu, Fikka mengaku kaget. Dia mengira ada kecelakaan truk pengangkut tomat.
"Tapi tunggu ... Qo hampir di sepanjang jalan ya tomat dimana2. Kata suami saya yang emang udah 5 taun tinggal di Garut, kejadian ini emang sengaja, alias para petani sengaja membuang hasil panen nya karena ternyata harga tomat kali ini cuma di hargain 200 perak per kilo nya.
Dan tau gak? Masih di kota yang sama di sebuah supermarket, harga tomat 200x lipat harganya. Qo dibuang sih? Yaa kl ngejual keluar kan mesti ngeluarin biaya transportasi sedangkan harga jual cuma segitu.
Gak lama dari kejadian itu, saya dikasih sekresek tomat sama tetangga saya, katanya dia juga dapet kiriman dari sodaranya yang petani tomat. Daripada sakit hati 1 keranjang besar cuma di hargain 600 perak, mending di bagi bagiin aja itung2 amal katanya."
Sejumlah rekan Fikka mengomentari foto itu menyayangkan kejadian itu. Mereka berharap segera ada solusi untuk para petani agar tidak membuang hasil panennya karena harga yang sangat murah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya6 Cara Atasi Perut Kembung Saat Puasa
Perut kembung saat berpuasa tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaBerangkat Pagi Pulang Tengah Malam, Begini Kisah Kakek Jual Roti Dorong Gerobak dari Desa ke Kota Meski Kondisinya Sakit
Mirisnya, ia hanya mendapat pendapatan tak seberapa dari hasil kerja kerasnya tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Masak Pisang Kepok secara Efisien dengan Warna Tetap Cerah
Anda bisa mengolah pisang kepok dengan hemat gas sehingga tetap segar dan tidak mengalami perubahan warna yang tidak diinginkan. Berikut panduannya.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaJadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung
Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca Selengkapnya8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaBanyak Dijual di Pasar, Benarkah Tomat Bisa Bantu Jaga Kadar Gula Darah?
Selain memberikan sensasi kesegaran di lidah, mengonsumsi tomat juga berkontribusi positif terhadap kesehatan, termasuk dalam menjaga tingkat gula darah.
Baca SelengkapnyaKerap Jadi Kambing Hitam, Benarkah Kacang Mete Bisa Jadi Pemicu Naiknya Asam Urat?
Orang yang menderita penyakit asam urat biasanya perlu mengurangi asupan makanan yang mengandung tinggi purin agar dapat mencegah kambuhnya asam urat.
Baca Selengkapnya