Kepada Jakmania, polisi sebut Fahreza tewas karena jatuh dari motor
Merdeka.com - Ribuan The Jakmania malam ini berkumpul di halaman stadion Gelora Bung Karno untuk mengenang kepergian Fahreza yang tewas Sabtu lalu saat hendak menonton pertandingan Persija dan Persela.
Kabar yang beredar, Fahreza tewas saat hendak masuk ke stadion akibat dianiaya anggota polisi yang tengah berjaga.
Dalam aksi damai tersebut, intelkam Polda Metro Jaya pun turut hadir. Kepada para Jakmania, Haryono menjelaskan penyebab kematian Fahreza.
"Saya sudah bilang ke Bang Chandra (Korlap The Jakmania) bahwa hari sabtu jam 16.30 sebagaimana catatan rumah sakit, korban datang bersama kakaknya dalam kondisi penuh luka," tutur Haryono di hadapan para Jakmania di depan Gerbang pintu masuk 3 Stadion GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/5).
"Saat itu kondisi almarhum dari pengakuannya merasa pusing dan mual-mual dan diminta keterangannya, ini yang bilang korban dan didampingi kakak korban," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Fahreza mengakui dirinya jatuh dari motor dengan kecepatan 80km/jam. Namun para the Jakmania menyangkal dan menyahuti polisi hanya mengada-ngada.
"Woy, masa jatuh dari motor di GBK, emang motor bisa masuk! Alasan doang polisi, usut tuntas!" teriak salah satu the Jakmania.
Meski diteriaki para Jakmania, intelkam tersebut tetap menjelaskan duduk permasalah yang ditanganinya tersebut. Pihaknya berkukuh bahwa Fahreza tewas bukan karena dianiaya anggota polisi.
"Bahwa itu benar jatuh dari motor. Bukan seperti yang dibilang media sosial. Ini sudah disampaikan oleh kakak yang bersangkutan. Kami bukan mau membela diri tapi itulah permasalahan yang ada," tuturnya.
Pantauan merdeka.com, ratusan Jakmania tampak menyalakan lilin dan membawa berbagai macam bunga. Para suporter Persija Jakarta ini juga memakai baju berwarna hitam dan oren serta membawa spanduk dengan berbagai tulisan dan ungkapan duka.
Mereka menyanyikan hymne Persija sambil berjalan mengelilingi stadion GBK. Tak lupa mereka turun mendoakan Fahreza dengan membaca surat Al Fatihah sebelum melakukan aksinya.
Tabur Bunga
Pantauan merdeka.com, para The Jakmania ini mengelilingi stadion GBK sambil menyanyikan lagu yang dibuat secara khusus untuk mengenang kepergian Fahreza.
"Fahreza kamu takan pernah sendiri. The Jak selalu bersamamu.." begitu para The Jakmania menyanyikan dalam aksi tabur bunga dan penyalaan lilin untuk Muhammad Fahreza di Stadion Glora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Salah satu The Jak Angle yang datang, Farrah (20) mengaku kedatangannya itu sebagai ungkapan rasa simpatinya terhadap kepergian Fahreza. Meski dirinya tidak mengenal Fahreza, namun karena tergabung dalam The Jakmania maka dia menganggap bagian dari keluarga.
"Fahreza bukan hanya teman tapi keluarga, jadi saya datang sebagai rasa empati. Fahreza adalah keluarga. Ketika keluarga ada yang meninggal pasti sedih bangetlah ya,h" ungkap Farrah di Gelora Bung Karno, Senin (16/5).
Farrah menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap temannya itu. Akan tetapi, ia juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian sebab dirinya tak mengetahui kejadiannya dengan jelas.
"Mungkin emang bener juga kalo bukan polisi karena polisi tak akan melakukan tanpa adanya sebab," lanjutnya.
Dia berharap semoga tidak ada lagi kejadian serupa yang menimpa Jakmania hingga meninggal dunia.
"Jangan sampai ada lagi korban. Supporter is not criminal," tutupnya.
The Jakmania lainnya yakni Agus (25) pun mengharapkan hal yang sama. Dia berharap dengan adanya aksi solidaritas ini, polisi bisa mengusut kasus secepatnya.
"Polisi harus mengusut terhadap kasus ini. Buktikan kalo bukan polisi yang menganiaya Fahreza. Harus fair," Agus.
Pantauan merdeka.com para suporter Persija itu memulai aksinya sekira pukul 20.00 WIB. Mereka memulai aksi dengan menyalakan lilin dan bernyanyi. Massa The Jakmania juga mengheningkan cipta dan berdoa untuk almarhum Muhammad Fahreza.
Setelah itu, The Jakmania mengelilingi stadion GBK Senayan. Sejauh ini, aksi berlangsung kondusif. Sejumlah anggota kepolisian juga nampak berjaga. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Dwiyono juga turut hadir memimpin anggotanya melakukan pengamanan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Sergap Rombongan Pemotor yang Masuk Tol Jagorawi
Akibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.
Baca Selengkapnya17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaTak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci
Orang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaKesal Motor Sering Digadaikan Diam-Diam, Ayah di Palembang Penjarakan Anak Kandung
Kesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaMasih Ingat Driver Ojol yang Motornya Hilang dan Istrinya Meninggal? Kini Dapat Motor Baru dari Orang Baik
Bikin haru, begini momen driver ojol yang motornya hilang dapat ganti motor baru dari orang baik.
Baca SelengkapnyaKejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan
Saksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca Selengkapnya1.965 Kendaraan Bermotor Lawan Arah di Jakarta, Langsung Ditilang
Penindakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan.
Baca Selengkapnya