Kali Ketiga Presiden Jokowi Ancam Copot Kapolda & Pangdam Gagal Cegah Karhutla
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan mencopot aparat TNI-Polri di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan apabila lalai dalam pencegahan Karhutla. Hal tersebut juga kata Jokowi sudah dikeluarkan sejak 2016.
"Kesepakatannya adalah bagi pangdam, kapolda, kapolres danrem, dandim yang baru, agar tahu dan aturan mainnya masih tetap sama," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada Peserta Rakornas Pengendalian Karhutla di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2).
"Kalau di wilayah saudara-saudara ada kebakaran dan membesar dan tidak tertangani dengan baik. Saya kira kita masih ingat semua kalau ikut rutin setiap tahun pertemuan seperti ini dengan saya pasti masih ingat, yaitu dicopot, yaitu diganti, meski saya baru perintah ke panglima dan kapolri saat itu baru 2 kali," tambahnya.
Jokowi juga mengingatkan harus ada persiapan khusus untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan. Dia meminta seluruh pihak harus waspada walaupun di tengah pandemi Covid-19, serta bencana banjir, tanah longsor di beberapa daerah.
"Tidak boleh kendor. Kita harapkan rencana pencegahan yang detail dan matang, sinergi yang kuat dan eksekusi lapangan yang semakin efektif," ungkapnya.
Jokowi mengatakan berdasarkan laporan BMKG pada 2021 sebagian besar wilayah Indonesia masih mendapatkan hujan dengan intensitas tinggi hingga April mendatang. Kemudian La nina diperkirakan pada fase transisi dari musim hujan menuju kemarau.
"Kita masih harus tetap waspada, jangan lengah," katanya.
2 Kali Ancaman
Sebelumnya, di Tahun 2019 Jokowi pernah juga mengancam Kapolda dan Pangdam yang tidak mampu mengatasi karhutla. Hal itu ia sampaikan saat rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla tahun 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/8/2019) silam.
"Aturan main kita tetap masih sama, saya ingatkan kepada Pangdam, Danrem, Kapolda, Kapolres, aturan yang saya sampaikan 2015 masih berlaku (copot jabatan tak bisa atasi karhutla)," tegas Jokowi.
"Saya kemarin sudah telepon Panglima TNI, saya minta copot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi tiga atau empat hari yang lalu ke Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," sambungnya.
Tahun berikutnya, 6 Februari 2020, Jokowi kembali mengancam copot Kapolda, Kapolres, Pangdam, Danrem hingga Dandim yang gagal mengatasi karhutla di daerahnya.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan tentang upaya peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2020 di Istana Negara Jakarta. Dia menuturkan bahwa pencopotan itu merupakan aturan darinya yang berlaku sejak 2016.
"Tegas saya sampaikan, pasti saya telpon, ke Panglima, ke Kapolri, kalau ada kebakaran di wilayah kecil agak membesar, saya tanya Dandim-nya sudah dicopot belum. Kalau sudah membesar pasti saya tanyakan, Panglima sama Kapolda sudah diganti belum," jelas dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa hal tersebut memang telah berkali-kali disampaikannya. Khususnya, menjelang musim kemarau.
Pasalnya, dia khawatir ada kepala daerah dan pejabat kepolisian baru yang masuk ke daerah rawan kebakaran dan belum mengetahui aturan mainnya. Sementara kepala daerah, Jokowi mengaku hanya bisa mengingatkan sebab tak bisa mencopotnya.
"Ini aturan main sejak 2016 dan berlaku sampai sekarang supaya yang baru-baru tahun semuanya. Kalau copot Gubernur, Bupati, Wali kota enggak bisa. Bedanya di situ saja," jelas dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Zulkifli Hasan Makan Bareng, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai
Jokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya