Festival Gending Using Jadi Ajang Apresiasi Penyanyi Muda hingga Legenda Musik Banyuwangi
Digelarnya FGU secara rutin setiap tahun bisa menjadi ajang regenerasi para penyanyi Banyuwangi.
Digelarnya FGU secara rutin setiap tahun bisa menjadi ajang regenerasi para penyanyi Banyuwangi.
Gelaran Festival Gending Using mengusung konsep berbeda. Acara tahunan yang menjadi bagian dari Banyuwangi Festival (B-Fest) tersebut tak hanya menghadirkan lomba menyanyi lagu-lagu Banyuwangi. Tapi, juga menjadi ajang apresiasi para insan musik bumi Blambangan.
"Kami ingin mendorong musik lokal Banyuwangi tidak hanya merajai di daerahnya sendiri, tapi juga bisa diterima di belantika musik nasional," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara yang dihelat di Gesibu Blambangan, Sabtu (26/8/2023).
Puluhan insan musik tampak memadati Gesibu Blambangan. Ada penyanyi senior hingga para pendatang baru. Di antaranya Sumiati, Fitri Tamara, Suliyana, Syahiba Saufa, Catur Arum, Wandra, James AP, dan sederet musisi lainnya.
Menurut Ipuk, dengan memberi ruang bagi para penyanyi muda dan apresiasi tersebut, diharapkan menjadi katalisator musik lokal. "Ikhtiar kecil ini semoga semakin meningkatkan kualitas musik lokal Banyuwangi," ujar Ipuk.
Ipuk juga berharap dengan digelarnya FGU secara rutin setiap tahun bisa menjadi ajang regenerasi para penyanyi Banyuwangi. "Sehingga nanti tak akan kehabisan stok para artis berbakat yang berasal dari Banyuwangi," ungkapnya.
Ajang FGU memberikan sejumlah apresiasi kepada insan musik Using. Di antaranya penghargaan bagi kategori penyanyi terpopuler diberikan kepada Suliyana dan penyanyi pendatang terpopuler diraih oleh Ochi Alvira.
"Para pemenang ditentukan poling di aplikasi SmartKampung dan google form yang bisa diikuti oleh semua masyarakat Banyuwangi," terang Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso.
Selain itu, juga ada lifetime Achievement Award diberikan kepada mendiang Agus Hardiyanto alias Koming. Ia merupakan pencipta lagu-lagu Banyuwangi yang telah menghasilkan lebih dari 400 lagu.
"Penghargaan demikian ini sangat penting untuk memberikan support dan penghargaan bagi para pelaku seni budaya di Banyuwangi. Semoga ini menjadi acara tahunan yang ajeg dan menjadi simbol prestasi bagi musisi di Banyuwangi," harap Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Hasan Basri.
Sementara itu, pemenang putri lomba menyanyi Festival Gending Using, Shafilano Kezya mengaku bangga diberikan kesempatan bisa tampil di panggung besar berduet dengan musisi ternama Banyuwangi, Wandra.
"Senang diberi reward bisa nyanyi bareng musisi top Banyuwangi, Mas Wandra dan di panggung yang megah pula. Ini sangat langka bagi saya, semoga talenta saya sebagus musisi senior saya. Doakan," kata Kezya, pelajar SMAN 1 Giri Taruna Bangsa.
Ratusan anak muda antusias mengikuti kompetisi menyanyikan gending (lagu) daerah.
Baca SelengkapnyaPanitia pun mengakui jika uang acara musik itu digunakan untuk foya-foya.
Baca SelengkapnyaSoul Mate yang manis! Neno Warisman tampil memesona dalam lagu legenda 80an “Nada Kasih” bersama musisi senior Fariz RM di acara Dekade Fariz RM 79-89.
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaGonrang Sipitu-pitu salah satu alat musik Tradisional dari Simalungun yang terdiri 7 buah gendang.
Baca SelengkapnyaRibuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional
Baca SelengkapnyaDambus, sebuah alat musik tradisional mirip gitar khas Bangka Belitung mempunyai nilai spiritualitas dan makna yang tinggi.
Baca SelengkapnyaGajeuma menjadi alat musik yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu tradisional yang ada di Mentawai.
Baca SelengkapnyaDewa 19 legenda musik Indonesia yang lagunya tidak pernah mati hingga kini. Setiap memutar lagu Dewa 19, kenangan masa lalu selalu muncul dengan indah.
Baca Selengkapnya