Faktor ekonomi & teknologi jadi alasan siswi di Sampit jual diri
Merdeka.com - Praktik prostitusi terselubung di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sudah memprihatinkan karena melibatkan anak di bawah umur bahkan ada yang berstatus pelajar.
"Ada yang masih sekolah SMA dan masih di bawah umur. Ini memang fakta yang sangat memprihatinkan, khususnya bagi kita para orangtua. Ini harus menjadi perhatian serius kita semua," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotim, Rihel di Sampit, seperti diberitakan Antara, Kamis (17/7).
Rihel menegaskan bahwa dirinya tidak mengada-ada karena fakta menyedihkan itu memang benar-benar terjadi di daerah ini. Dari beberapa kali razia penyakit masyarakat belum lama ini, lebih dari sepuluh anak di bawah umur yang terjaring razia dan diketahui menjadi pemuas nafsu lelaki.
Dirinya mengaku bahwa awalnya memang cukup sulit mempercayai kejadian itu. Namun setelah dikonfrontir, yang bersangkutan tidak membantah bahwa dia memang terjerumus ke dalam praktik prostitusi di usianya yang masih sangat muda.
Hasil perbincangan dengan para remaja tersebut, mereka rata-rata mengaku terjerumus ke lembah hitam itu karena dua alasan, yakni faktor ekonomi dan ada pula yang terpengaruh pergaulan bebas.
"Ada yang mendapat kiriman uang sangat sedikit dari keluarganya di kampung, sementara di Sampit ini mereka harus bayar sewa barak, biaya sekolah dan lainnya, akhirnya karena tidak kuat godaan, mereka terjerumus prostitusi. Tapi ada pula yang disebabkan pergaulan bebas. Terkadang hanya karena ingin membeli handphone canggih, mereka rela menjual diri. Ada pula yang karena faktor suka-sama suka," jelas Rihel.
Selain yang terlibat prostitusi, pergaulan bebas di kalangan remaja, termasuk pelajar, juga sudah sangat memprihatinkan. Dalam beberapa kali razia, juga ada pasangan pelajar yang tertangkap basah berduaan di penginapan atau barak.
Rihel mengaku sangat miris dengan kondisi ini. Dia sangat berharap masalah ini menjadi perhatian semua pihak, mulai dari orangtua, sekolah, lingkungan, tokoh agama, masyarakat dan lainnya karena bisa merusak generasi penerus.
Selama ini pihaknya hanya bisa melakukan pembinaan terhadap remaja, khususnya para pelajar yang tertangkap basah berbuat asusila. Pihaknya berharap pembinaan lebih jauh dilakukan oleh keluarga dan lingkungannya agar generasi muda tersebut bisa keluar dari pergaulan salah tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaBeragam informasi menyebut Samsung Galaxy S24 punya harga segini.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai jenis teknologi dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaMobil bekas dengan harga Rp150 juta memang menarik untuk diboyong, apalagi bagi mereka yang memiliki dana terbatas. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaHP layar lipat milik Samsung ini begitu digandrungi pengguna. Ternyata segini harga buatnya.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca SelengkapnyaSemua berawal dari melihat Cana (ikan gabus hias) sebagai salah satu ikan hias yang daya tahannya kuat dan memiliki banyak peminat.
Baca Selengkapnya