Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita siswi Pramuka bertahan hidup saat tersesat di hutan Kalimantan

Cerita siswi Pramuka bertahan hidup saat tersesat di hutan Kalimantan 15 siswa Pramuka ditemukan selamat setelah sempat hilang di hutan. ©2018 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Lima belas siswi Pramuka yang tersesat di hutan Kutai Kartanegara, sejak Minggu (29/4), akhirnya ditemukan selamat Senin (30/4) sore. Merdeka.com ikut menembus perjalanan lebih dari 25 kilometer dalam proses pencarian para siswi Pramuka yang hilang.

Sekitar pukul 15.48 Wita, tangis pecah dari peserta siswi Pramuka usai bertemu dengan tim SAR gabungan yang mencari mereka sejak dini hari tadi. Mereka tidak bisa menutupi rasa haru karena berhasil selamat usai tersesat di hutan lebih dari 24 jam.

Terik matahari menyengat. Langkah siswa dan siswi Pramuka tampak gontai. Fisik mereka terkuras. Kaos berwarna biru lengan panjang yang mereka kenakan, kotor berlumpur. Sepatu yang mereka pakai juga penuh lumpur. Mereka langsung duduk di semak belukar. Lagi-lagi tangis pecah dan mereka kembali berpelukan. Diantaranya, juga ada keluarga yang mengikuti proses pencarian.

15 siswa pramuka ditemukan selamat setelah sempat hilang di hutan

Petugas SAR gabungan berlarian kecil, bergegas memapah 4 siswi diantaranya menggunakan tandu dan masuk ke dalam ambulan. Empat siswa itu benar-benar kelelahan, lantaran dehidrasi berat.

Dua diantaranya sempat berbagi cerita. Mulai dari awal mereka tersesat dan ketakutan yang menghantui. Untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan bekal yang masih tersisa. Mereka makan roti sisa dan minum air dari parit. Salah satunya Siti Fatimah. Siswi Pramuka asal kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

"Kemarin, kita jalan masuk hutan. Disuruh ikuti pita pink (merah muda) di dalam hutan sama kakak panitianya. Terus jalan sampai tengah hutan," kata Siti saat berbagi cerita dengan merdeka.com.

15 siswa pramuka ditemukan selamat setelah sempat hilang di hutan

Di awal perjalanan memasuki hutan, mereka sempat bertemu dengan warga. Mereka sempat bertanya pada warga namun jawabannya justru membingungkan. Sehingga mereka terus melanjutkan perjalanan di dalam hutan. Berbekal instruksi dari para pembina. "Kita terus ikuti pita pink," sebut Siti.

Satu per satu peserta masuk ke tengah hutan. Hingga mereka bertemu para pembina. Namun Matahari mulai tenggelam. Hari mulai gelap, tertutup pepohonan rapat. Mereka akhirnya memutuskan bermalam di tengah hutan.

"Jadi sepakat sebelum Maghrib, bermalam di hutan saja daripada terus jalan. Soalnya, alat penerangan sudah mulai redup," ujar Siti.

Ternyata mereka kehabisan logistik. Tapi mereka harus bertahan dengan logistik yang tersisa.

"Kami kehabisan makan. Jadi sempat makan roti kecil-kecil, dipotong sedikit-sedikit. Kita juga minum air di hutan, air di parit," kenang Siti.

Bermalam di hutan jadi pengalaman baru bagi 15 peserta yang umumnya adalah perempuan. Mereka tak bisa menyembunyikan rasa takut meski ada pembina di tengah mereka.

"Sempat merasa kalau kita ini pasti dicari. Namanya kita sudah ketakutan. Tapi ada kakak dari tunas kelapa bilang, kalau kita pasti selamat. Kakak kasih tenang kita," terang Siti lagi.

Siswi lainnya, Rica Andriani berbagi cerita yang sama. "Iya kak, kita ikutin pita pink. Makanan pun dari sisa sisa itu yang dimakan," kata dia.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Mimpi Bertemu Pria Bermahkota, Warga Jombang Temukan Pusaka & Bangunan Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit di Dalam Hutan

Mimpi Bertemu Pria Bermahkota, Warga Jombang Temukan Pusaka & Bangunan Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit di Dalam Hutan

Menariknya, pusaka serta bangunan itu ditemukannya di dalam sebuah hutan. Sebelumnya pria ini mengaku bahwa mendapatkan isyarat lewat sebuah mimpi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut

8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut

Dari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Purwakarta yang Rumahnya di Samping Makam, Buka Pintu dan Jendela Kamar Langsung Lihat Kuburan

Cerita Warga Purwakarta yang Rumahnya di Samping Makam, Buka Pintu dan Jendela Kamar Langsung Lihat Kuburan

Sang pemilik mengaku jika makam sudah ada sejak masa lampau.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya