Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Agus Supriatna menceritakan pengalaman hidupnya saat menerbangkan pesawat tempur A-4 Skyhawk pada tahun 1986. Ketika itu, pesawat yang diterbangkannya tersebut mengalami kerusakan roda pesawat.

"Yang paling terkesan pada saat belly landing (mendarat tanpa roda). Saat itu komandan saya perintahkan eject menyuruh saya ke arah Selatan ada kebun kebo sudah clear," kata Marsekal TNI Agus Supriatna saat peluncuran buku 'Dingo menembus limit batas angkasa' di Wisma Angkasa, Jakarta, Sabtu (23/7).

Agus yang masih berpangkat Letnan Dua malah memilih belly landing karena alasan pernah patah kaki saat eject kursi pelontar. Mendengar itu, komandannya FX Suyitno langsung marah.

"Kamu tahu enggak bahayanya belly landing? Kamu landing kasar sedikit saja meledak, mati kamu!," kata Agus menirukan komandannya FX Suyitno.

"Oh siap! Tidak masalah. Saya akan tetap belly landing," jawab Agus.

Kendati begitu, FX Suyitno semakin marah karena perintahnya diabaikan. Ia menanyakan tahu dari mana cara belly landing.

"Siap! Pernah. Di film," jawab Agus.

Namun saat belly landing, Agus berputar-putar menghabiskan bahan bakar agar pesawat tidak terbakar. Ketika garis kuning menandakan bahan bakar akan habis, ia melakukan belly landing di kebun.

"Ketika tinggal 30 second lagi bahan bakarnya akan habis, saya langsung landing. Tapi rasanya lama, kok menyentuh landasan. A-4 Skyhawk kan tinggi, tapi ini enggak menyetuh landasan," cerita dia dihadapan Pataka 83 TNI AU.

Setelah belly landing, Agus melihat ada percikan api di samping mesin pesawat. Karena panik, ia langsung keluar.

"Tapi untung tahu mesinnya mati karena bahan bakarnya habis. Lalu pesawat berhenti," kenang dia.

Kemudian, dia membuka kanopi dan berjalan keluar, Komandannya yang tadinya marah karena Agus nekat melakukan belly landing akhirnya memeluknya. Atas kejadian itu, mantan Kasau Marsekal TNI Oetomo memberikan hadiah kepada Agus untuk mengikuti Airshow di luar negeri.