Bukan Mortir Tapi Flare, Benda yang Jatuh Kena Markas TNI di Lebanon
Kondisi prajurit TNI yang berada di Labanon dalam kondisi aman.
Kondisi prajurit TNI yang berada di Labanon dalam kondisi aman.
Kabidpeninter Puspen TNI, Kolonel Arm Suhendro Oktosatrio mengklarifikasi bahwa tidak benar jika yang menghujam di markas UNIFIL TNI adalah mortir. Melainkan roket flare yang ditembakan untuk memberikan penerangan cahaya yang dilakukan dalam rangka meminimalkan kemungkinan adanya infiltrasi.
"Tiap malam di perbatasan sering ditembakkan ke atas. Setelah cahaya flare habis, kemudian jatuh dan tidak ada daya ledakan, namun karena terbuat dari besi maka menimbulkan kerusakan terhadap benda atau permukaan yg terkena jatuhnya flare tersebut," ujar Suhendro.
Suhendro memastikan prajurit TNI yang berada di Lebanon dalam keadaan aman. Walaupun memang terjadi ledakan sekitar 1 kilometer dari pos.
“Roket flare itu memberikan penerangan pada malam hari dari pihak lawan untuk mengukur jarak ataupun aktivitas di area tersebut, jadi bukan roket yang menyebabkan ledakan di area kita”, tegas Suhendro.
Lebih dari itu sejak 8 Oktober yang lalu, pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB UNIFIL sudah melaksanakan latihan-latihan tertentu yang gunanya untuk evakuasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Latihan tersebut sesuai dengan standard operating procedures yang memang sudah ditetapkan dan dilatihkan oleh setiap pasukan penjaga perdamaian PBB dalam melaksanakan misinya.
Tempat tinggal pasukan Garuda TNI di Lebanon begitu unik dan menarik.
Baca SelengkapnyaGenosida yang terjadi di Palestina mencuri perhatian seluruh masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaKuburan massal tentara Salib ditemukan di sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
Baca SelengkapnyaRatusan demonstran mengepung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut, Lebanon, sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Palestina.
Baca SelengkapnyaViral curhatan seorang anak soal ayahnya yang gugur saat bertugas menjaga perdamaian di Lebanon.
Baca SelengkapnyaKolam suci ini awalnya dikira pelabuhan kuno, namun analisis ulang menunjukkan anggapan itu salah.
Baca SelengkapnyaMengikuti berbagai kegiatan dan lomba peringatan 17 Agustus bisa memberi manfaat kesehatan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Herbert menjelaskan kondisi Lettu GDW saat kecelakaan terjadi
Baca SelengkapnyaPDIP Maknai Tragedi Kudatuli sebagai gerakan melawan rezim otoriter
Baca Selengkapnya