Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Modus Jual Beli Suara di Pemilu, Ada Borongan dan Eceran
Praktik korupsi berbanding lurus dengan pelaksaan Pemilu.
Praktik korupsi berbanding lurus dengan pelaksaan Pemilu.
Modusnya ada yang beli borongan dan eceran. "Beberapa penyakit Pemilu yang harus kita antisipasi dari sekarang," ungkap Mahfud MD saat Forum Diskusi Sentra Gakumdu yang disiarkan akun youtube Kemenkopolhukam, seperti dikutip merdeka.com, Selasa (8/8).
Pertama, kata Mahfud, kemungkinan yang sering terjadi adalah politik uang. "Yaitu upaya memenangkan Pemilu melalui pembelian dukungan. Ada yang borongan melalui pejabat-pejabat di desa, kecamatan hingga KPU," ungkap Mahfud MD.
Mahfud tidak menutup mata, banyaknya anggota KPU yang ikut main mata. Meski, lemabaga tersebut seharusnya independen. "Banyak lho di KPU, meskipun sudah independen. KPU tuh bukan hanya di Jakarta, itu di daerah bahkan sampai ke tingkat TPS, sebenarnya orang-orangnya KPU semua," beber Mahfud. Selain itu, ada juga modus pembelian suara dalam Pemilu dengan sistem eceran.
"Ada juga yang eceran. Yang sering disebut serangan fajar," ungkap Mahfud.
Korupsi Meningkat saat Pemilu
Di tempat yang sama, Mahfud MD juga mengungkapkan adanya peningkatan praktik korupsi saat pesta demokrasi.
"Hasil penelitian yang dilakukan KPK bahwa peningkatan volume korupsi itu selalu sejalan dengan pelaksaana Pemilu dan Pilkada. Berdasarkan hasil penetilian itu misalnya korupsi-korupsi itu terjadi tahun 2003, 2004, 2009 itu Pemilu semua. Tahun 2014, 2019, dan mudah-mudahan ini menurun 2023-2024," kata Mahfud. "Tampak jelas dimana ada Pilakda di situ ada peningkatan korupsi terjadi, berarti Pemilu ini selalu diiringi dengan terjadinya upaya korupsi atas keuangan negara," kata Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud juga pernah dibuat geleng-geleng kepala akan praktik korupsi di tanah air yang sudah parah. Di tiap sektor jika diselisik satu per satu pasti ada saja korupsinya. "Gilanya korupsi di negara kita ini," kata Mahfud dalam acara Sarasehan Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Polhukam di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Selasa (21/3). Ungkapan itu ia lontarkan saat mengingat pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad beberapa waktu silam.
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap praktik korupsi di Tanah Air sudah semakin meluas dan masif.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan menyusul ditemukannya dugaan kasus korupsi pada sejumlah proyek tol.
Baca SelengkapnyaAdapun yang disita oleh penyidik sebanyak 48 dokumen dari BPAD NTT dan 17 dokumen dari BKD NTT.
Baca Selengkapnya"Putusannya bersifat final dan mengikat, selesai, tidak ada bandingnya. Nah pak hakimnya korupsi? Hakimnya melanggar etik? Adili," kata Mahfud.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung siap mengusut dugaan aliran dana sebesar Rp70 miliar ke Komisi I DPR RI.
Baca SelengkapnyaJelang pemilu tidak perlu ada pemanggilan untuk proses hukum.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengajak mahasiswa untuk melawan korupsi dan ketidakadilan.
Baca SelengkapnyaMH juga berdalih menggantikan sepupu kandungnya untuk ujian tes CPNS Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaViral Kepala Polisi Sektor Bungaraya AKP Selamet ketahuan diduga memfasilitasi tahanan korupsi.
Baca Selengkapnya