Angin kencang menyulitkan pemadaman kebakaran lahan di Bengkalis
Merdeka.com - Kebakaran lahan terjadi di perkebunan kelapa sawit dan semak belukar seluas lebih kurang 100 hektare di tiga kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Ratusan personel polisi bersama TNI AD dan Manggala Agni dibantu helikopter water bombing berusaha memadamkan api. Namun hingga sore ini kebakaran belum juga teratasi, Minggu (21/8).
Pantauan merdeka.com di lokasi, kebakaran lahan itu terjadi di Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Meski tim satgas udara penanggulangan karhutla telah mengerahkan helikopter untuk melakukan bom air sebanyak puluhan kali, namun angin kencang membuat kebakaran cepat meluas. Satgas darat juga mengalami kesulitan di lapangan.
Parahnya kondisi ini, membuat Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto sejak Sabtu (20/8) sore memimpin pemadaman selama dua hari di lokasi tersebut. Dia membawa satuan setingkat kompi (SSK) sebanyak 60 personel Pasukan Brigadir Mobil (Brimob) dan puluhan anggota Polres Bengkalis di bawah Komando AKBP Hadi Wicaksono selaku Kapolres.
"Kebakaran lahan terjadi di perkebunan kelapa sawit dan semak belukar di tiga lokasi yaitu Kecamatan Pinggir, Bukit Batu dan Mandau. Saya bawa 1 SSK Brimob ke mari. Anggota kita sudah memadamkan puluhan hektare, sisanya masih kita usahakan," ujar Brigjen Supriyanto di lokasi kebakaran.
Turut juga dalam upaya pemadaman kebakaran hutan 127 orang yang terdiri dari personel Polsek Pinggir sebanyak 30 orang, BKO Sabhara lima orang, BKO lantas empat orang, Manggala Agni empat orang, RPKH 12 orang, MPA 10 orang, TNI 10 orang dan 50 personel yang diturunkan dari Pekanbaru.
"Kita juga membawa empat unit mesin pompa air dan akan kita tambah lagi. Saya juga sudah telepon bupati Bengkalis (Amril Mukminin)," terang Supriyanto didampingi Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono, Kabid Humas AKBP Guntur Aryo Tejo, Kasat Brimob Kombes Pradah Pinunjul dan Kabid Propam AKBP Pitoyo Agung Yuwono.
Di tempat yang sama, Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono mengatakan, pihaknya telah memasang garis polisi di areal yang telah berhasil dipadamkan.
"Kita sudah pasang police line. Saat ini, kita prioritaskan pemadaman dulu meski sumber air sulit. Selain itu, struktur tanah gambut juga membuat api merembet dan tidak mudah dipadamkan, tapi tetap kita berusaha sambil penyidikan berjalan," jelas Wicak.
Menurut Wicak, lokasi yang dipadamkan saat ini di tiga kecamatan. Ratusan anak buahnya disebar di sejumlah lokasi tersebut dengan alat pemadam berupa mesin pompa air. Meski sulit karena sumber air dan struktur tanah, petugas terus berupaya melakukan pemadaman.
"Di Kecamatan Pinggir sekitar 50 hektare, di Kecamatan Mandau sekitar 25 hektare dan di kecamatan Bukit Batu sekitar 25 hektare. Sebagian sudah padam, dan sebagian lagi masih kita upayakan," ucap Wicak.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan sensasi tidak nyaman atau hilangnya perasaan pada tangan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaUsai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMelancarkan pencernaan dan mempermudah buang air besar bisa dilakukan dengan sejumlah cara mudah.
Baca SelengkapnyaBenjolan yang muncul di ketiak tidak boleh disepelekan.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnya