Ahok jadi saksi UPS: Lulung kan mau meringankan, saya memberatkan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku siap bila harus dipertemukan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung dalam sidang kasus dugaan mark up pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di APBD Perubahan 2015 atas terdakwa Alex Usman.
Ahok bertekad membongkar semua praktik curang yang diduga terdapat anggaran siluman terkait pengadaan alat UPS itu.
"Bagus dong Lulung kan mau meringankan (Alex Usman), saya mau memberatkan. Seru kan. Nanti saya buktiin semua saya bisa tahu darimana," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (22/1).
Lebih lanjut, dia mengaku akan membuktikan adanya penyalahgunaan anggaran dalam kasus itu. Bahkan, katanya, DPRD sempat mengusulkan agar anggaran siluman tersebut tetap ada dalam APBD-P 2015.
"Saya udah pernah tulis di DPRD, 'ini apa nenek lo, anggaran nenek lo' gue tulis gitu semua. Makanya saya bisa buktikan bahwa ada APBD siluman. Saya kan ngomong, nanti bersaksi di bawah sumpah," tutur dia.
Ditambahkannya, dia mengaku adanya anggaran siluman tersebut setelah Pemprov DKI menerapkan sistem e-budgeting. Melalui sistem ini, Ahok dapat melihat secara detil penyalahgunaan anggaran yang dimaksud.
"Dan saya juga sudah bilang kalau enggak ada e-budgeting, susah buktiinnya. Buktinya APBD 2015 awal berantem kan, begitu saya paksa e-budgeting sudah enggak bisa diutak atik lagi, Bappeda kita copot ganti-ganti, mereka menuduh saya yang palsu," jelas Ahok.
Seperti diketahui, dalam kasus mark up pengadaan alat UPS ini, Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan empat tersangka, dari jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdapat nama bekas Kasudin Dikmen Jakarta Barat, Alex Usman dan Bekas Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Zaenal Soleman.
Selain dua orang itu, Bareskrim juga sudah menetapkan dua tersangka lain yakni; anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014, Fahmi Zulfikar (Hanura) dan M Firmansyah (Demokrat).
Dari kabar yang beredar dalam kasus dugaankorupsi APBD DKI Jakarta ini, Bareskrim bakal menetapkan tersangka lain. Diduga kuat, mereka yang akan dijerat adalah dari pihak legislatif, eksekutif atau pun swasta yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 81 miliar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPenjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaBUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin
Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca Selengkapnya