5 Cerita Darin Mumtazah di mata tetangganya

Merdeka.com - Darin Mumtazah, sosok perempuan belia kini hilang bak ditelan bumi. Dua kali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggilnya, dua kali pula Darin mangkir.

Gadis yang masih duduk di Kelas 3 SMK ini akan dimintai keterangan atas kasus yang melilit mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Diduga, Darin ini adalah istri muda Luthfi.

Beberapa cerita muncul soal sosok Darin. Meski tidak mengenal terlalu jauh, banyak tetangga yang sedikit mengenal sosok Darin yang selama ini tinggal di Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.

Berikut penuturan para tetangga soal sosok Darin:

Darin berparas cantik bak perempuan arab

Darin Mumtazah yang sudah 8 bulan tinggal di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, masih tinggal bersama kedua orangtuanya. Di lingkungan rumahnya Darin dikenal cantik dan berparas keturunan arab. Menurut salah satu tetangganya, Yuni mengatakan, Darin adalah perempuan cantik keturunan Arab. Ia menceritakan Darin memiliki fisik berkulit putih, berhidung mancung, bermata bulat, dan beralis tebal."Anaknya cantik, kalau sekolah pakai jilbab. Pokoknya cantik lah. Seperti perempuan cantik timur tengah," ujarnya kepada merdeka.com, kemarin.Warga juga mengenal Darin adalah sosok perempuan yang jarang bergaul dan juga pemalu, begitu juga dengan keluarganya. Darin sendiri merupakan satu dari beberapa perempuan yang harus berurusan dengan kasus korupsi yang melibatkan PKS.

Luthfi sering menginap di rumah Darin

Darin Mumtazah diduga sebagai istri siri dari tersangka Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Dari kesaksian tetangga, LHI datang sebanyak seminggu dua kali, sebelum dirinya tersangkut kasus suap impor daging sapi."Sering seminggu bisa dua kali, kalau datang itu sama ajudan bawa mobil. Nanti ajudannya keluar dulu celingak-celinguk kalau aman baru Luthfi nya keluar dari mobil," ujar salah satu tetangga Emi saat ditemui merdeka.com.Menurutnya lagi, LHI memang mempunyai hubungan khusus dengan Darin. Dan lingkungan sekitar mengetahui sejak lama, namun karena memang sudah dianggap wajar karena sudah sering menginap di rumah Darin sendiri."Udah jadi gosip, karena Pak Luthfi tuh sering nginep. Misalkan datang hari ini besoknya baru pulang," ujarnya.

Panggilan mama dan papa

Keluarga Darin menjadi sedikit terbuka dengan lingkungan warga sekitar ketika Luthfi sering menyambangi rumahnya. Terbukti ketika salah satu petugas sekuriti di lingkungan rumah, Sutyino (52), yang biasa berjaga pernah diminta untuk memijat Luthfi.Dugaan bahwa mantan presiden PKS itu menikahi siswi kelas 3 SMK pada saat itu Luthfi memanggil Darin dengan sebutan mama begitu pun sebaliknya Darin memanggil Luthfi dengan sebutan ayah."Pas saya lagi mijitin bapak (Luthfi), si Darin manggilnya Ayah, Luthfi juga manggilnya mama," ujar Suyitno.

Pergi ke sekolah, Darin pernah diantar pakai mobil

Darin Mumtazah masih berstatus pelajar. Siswa SMK ini diketahui bersekolah di kawasan Jakarta Timur. Kesehariannya Darin tak pernah bergaul dengan warga sekitar rumah.Salah satu warga, Ibu Hasan pun menceritakan, dirinya tidak hanya melihat Luthfi mendatangi rumah Darin, dia juga pernah memergoki Luthfi mengantarkan Darin ke sekolahnya dengan mobil berwarna hitam."Saya pernah lihat anak itu pakai baju sekolah naik mobil warna hitam," ujarnya. Ibu Hasan adalah tetangga yang tinggal beberapa meter dari rumah Darin.

Darin selalu mangkir dari panggilan KPK

Dede, ketua RT, mengaku jika rumah yang ditempati Darin di wilayah Jatinegara ini sudah ditempati sejak 8 bulan lalu. Dede mengatakan, dari awal mengontrak hingga saat ini sang pemilik rumah Saud Situmorang belum juga memberikan data keluarga kepada dirinya."Sudah sering saya minta, tapi dia bilang besok-besok terus," jelasnya.Dede menambahkan, belum lama ini dirinya dititipi surat pemanggilan oleh KPK untuk pemeriksaan Darin terkait kasus yang menimpa Luthfi. "Sekitar tiga minggu lalu KPK datang, dia tadinya mau ngasih surat pemanggilan sama Darin, tapi karena kosong jadi dititipkan ke saya," ujarnya.Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan, pada pemanggilan pertama, surat yang dikirimkan tidak sampai pada alamat rumah yang bersangkutan. Kemudian pada pemanggilan kedua, dengan alamat rumah baru, Darin tidak hadir. Darin tidak hadir tanpa keterangan.