Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Bayi korban asap, warga Palembang sebut itu karena pemimpin angkuh

3 Bayi korban asap, warga Palembang sebut itu karena pemimpin angkuh Bayi di Palembang meninggal akibat kabut asap. ©2015 merdeka.com/irwanto

Merdeka.com - Dalam sepekan, tiga bayi meninggal dunia karena terpapar kabut asap. Warga Palembang menilai peristiwa itu dipicu lambannya penanganan kebakaran hutan, dan merasa angkuhnya para pemimpin daerah yang enggan meminta bantuan pemerintah.

Menurut Safrianto (37), warga Sekip Jaya Palembang, korban asap sebenarnya bisa ditekan jika penanganan dilakukan lebih serius. Dia menyesalkan sikap pemerintah daerah setempat yang sebelumnya merasa percaya diri dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Padahal, kata dia, beberapa kali status karhutla di Sumsel diminta untuk dinaikkan menjadi darurat sehingga bantuan pemerintah pusat dapat diberikan.

"Ini bukannya menerima, masih ngotot padamkan sendiri. Payah, pemimpin kita angkuh, kayak masih sanggup saja, walaupun asap sudah parah," ungkap Safri kepada merdeka.com, Selasa (13/10).

Nyatanya, kata dia, kabut asap belum juga bisa ditanggulangi, bahkan membuat korban jiwa berjatuhan. Belum lagi 60 ribu warga Sumsel yang saat mengidap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat berhari-hari menghirup udara kotor.

"Saya baca di koran sekarang ada tiga bayi yang meninggal. Ini membuktikan asap di Palembang memang parah," kata dia.

Harapan warga kembali menghirup udara segar terbuka lebar dengan adanya bantuan beberapa negara tetangga yang turut memadamkan api di lahan yang terbakar.

"Ternyata bukan cuma pemerintah pusat yang bantu, orang luar juga campur tangan. Karena mereka tahu, asap ini membahayakan," sambung Yusmin (40), warga Kamboja Palembang.

Diberitakan sebelumnya, hingga saat ini sudah ada tiga bayi di Palembang yang meninggal terpapar asap. Bayi pertama adalah Muhammad Husen Saputra (28 hari), pasangan Hendra dan Mursidah yang meninggal di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada Selasa (6/10) pukul 19.30 WIB.

Kemudian, putri pertama pasangan Muhammad Bakri dan Asnawati yakni Arika Patina Ramadhani (1,3) yang juga meninggal dunia terpapar asap dalam perawatan di Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang, Minggu (11/10) pukul 17.00 WIB.

Terbaru, nasib yang sama juga dialami Latifah Ramadani (1,3) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Bari Palembang pada Senin (12/10) pukul 17.00 WIB. Bayi Latifah sebelumnya dirawat selama dua hari di rumah sakit berbeda.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Baca Selengkapnya
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku

Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku

Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Kondisi Sehat, Bayi Korban TPPO di Tambora Usia 3 sampai 1 Tahun

Kondisi Sehat, Bayi Korban TPPO di Tambora Usia 3 sampai 1 Tahun

Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.

Baca Selengkapnya
Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
Tragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung

Tragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung

Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya