Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Mbah Kalap Sang Penyelamat Nyawa, Siap Menyelam di Kali Jagir Surabaya Demi Amankan Orang Bunuh Diri

<b>Kisah Mbah Kalap Sang Penyelamat Nyawa, Siap Menyelam di Kali Jagir Surabaya Demi Amankan Orang Bunuh Diri</b>

Kisah Mbah Kalap Sang Penyelamat Nyawa, Siap Menyelam di Kali Jagir Surabaya Demi Amankan Orang Bunuh Diri

Mbah Kalap pernah identik dengan Sungai Jagir di Surabaya. Ia penyelam handal untuk menyelamatkan banyak nyawa di tahun 1970-1980 silam

Mbah Kalap adalah penyelamat nyawa di Kali Jagir, Kota Surabaya era 1970-1980 silam. Namanya abadi sampai sekarang, karena siap menyelam untuk menolong orang yang hendak bunuh diri atau terseret di anak Sungai Brantas itu.

Sosok Mbah Kalap diceritakan mampu menyelam secara handal ke dasar sungai untuk menyelamatkan para korban. Bahkan, ia mampu tak muncul ke permukaan selama satu sampai dua jam tanpa alat bantu pernapasan.

Saking berjasanya, ia pernah dianugerahi penghargaan oleh kepolisian di Surabaya sebagai sosok penyelamat di pintu air Jagir. Sosok Mbah Kalap kini menjadi cerita di masa sekarang berkat jasanya menolong banyak jiwa.

Foto: Surabaya Historical

Kisah Mbah Kalap Sang Penyelamat Nyawa, Siap Menyelam di Kali Jagir Surabaya Demi Amankan Orang Bunuh Diri

Sosok Asli Mbah Kalap

Mengutip laman Surabaya Historical, sosok Mbah Kalap digambarkan sebagai pria paruh baya berhidung pesek dan tanpa belahan di bibir atas. Ia juga diketahui mempunyai tumit rata di kakinya.

Dalam pemberitaan media massa lokal kala itu, Mbah Kalap disebutkan bernama S. Kahar Supardi. Ia tinggal tak jauh dari pintu air Jagir atau Dam Jagir yang bermuara ke Sungai Brantas.

Mbah Kalap sehari-hari memantau pintu air, termasuk mencegah orang yang hendak bunuh diri atau menyelamatkan anak yang terseret sungai.<br><br>Foto Mbah Kalap saat menyelamatkan anak tenggelam (laman Surabaya Historical)

Mbah Kalap sehari-hari memantau pintu air, termasuk mencegah orang yang hendak bunuh diri atau menyelamatkan anak yang terseret sungai.

Foto Mbah Kalap saat menyelamatkan anak tenggelam (laman Surabaya Historical)

Jadi Pembantu Polsek Wonokromo

Selain memantau pintu air, Mbah Kalap juga menjadi pembantu di Polsek Wonokromo. Polisi pun tidak kesulitan saat terjadi kecelakaan di sungai besar itu.

Sehari-hari ia tinggal bersama sang istri, Ni Sumarni, dan banyak membantu masyarakat terkait kejadian di sungai.

Penamaan Mbah Kalap konon diberikan oleh warga Surabaya sebagai bentuk penghargaan dari bahasa “Suroboyoan” yang berarti hilang misterius atau penguasa sungai.

Cara Mbah Kalap Selamatkan Nyawa

Ada dua cara yang biasa dilakukan Mbah Kalap untuk menyelamatkan nyawa di Sungai Jagir. Pertama, ia akan menceburkan diri ke Sungai Jagir dan mencari di sekitar permukaan. Jika belum ditemukan, ia akan menyelam dan mencari di dasar sungai sampai ditemukan.

Seperti yang pernah terjadi, Mbah Kalap pernah menolong seseorang yang menceburkan diri ke sungai.

Tanpa berpikir panjang, ia menceburkan diri ke titik tersebut dan menyelam selama dua jam tanpa keluar air. Akhirnya korban ditemukan dalam keadaan selamat.

Metode kedua, Mbah Jagir akan berkomunikasi dengan makhluk halus dan hewan buaya yang dahulu mendiami sungai tersebut.

Mbah Kalap lantas meminta disediakan kemenyan, kembang, merang, tikar serta bantal dan mengevakuasi korban yang meninggal.

Dapat Penghargaan

Dapat Penghargaan

Jasanya yang besar dalam menyelamatkan warga Surabaya membuat Mbah Kalap sering menerima penghargaan. 

(Foto: Mbah Kalap dan istri)

Penghargaan datang dari anggota keluarga yang anaknya hampir tenggelam maupun dari pihak kepolisian secara langsung.

Salah satu yang terkenal adalah penghargaan dari kepolisian di Surabaya saat ia berhasil menyelamatkan seseorang yang tenggelam di Sungai Jagir. Kejadian itu berlangsung pada 1975 dan diserahkan oleh Komandan Kepolisian Besar Resor Kota Besar Surabaya.

Pintu Air Jagir yang Melegenda

Mengutip laman Budaya Indonesia, Pintu Air Jagir yang tembus ke Sungai Brantas memiliki nilai sejarah di Surabaya. Bendungan yang terletak persis di Jalan Jagir Wonokromo, tak jauh dari Stasiun Wonokromo dan PDAM Kota Surabaya.

Pintu air ini dibangun di masa kolonial Belanda pada tahun 1879. Secara fungsi, dam ini digunakan untuk mengatur debit air dari Sungai Brantas yang masuk ke Sungai Jagir.

Bentuknya ikonik, mirip gerbang raksasa yang memiliki atap dan jendela berkolom besar. Bahan bangunannya dari beton dan baja kokoh, dengan arsitektur khas Eropa abad pertengahan.

Bentuknya ikonik, mirip gerbang raksasa yang memiliki atap dan jendela berkolom besar. Bahan bangunannya dari beton dan baja kokoh, dengan arsitektur khas Eropa abad pertengahan.

Kisah Sayur Lalap Khas Sunda yang Jarang Diketahui, Pernah Selamatkan Orang Belanda di Zaman Perang
Kisah Sayur Lalap Khas Sunda yang Jarang Diketahui, Pernah Selamatkan Orang Belanda di Zaman Perang

Siapa sangka jika lalapan pernah jadi "juru selamat" warga Belanda di masa perang.

Baca Selengkapnya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Kampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.

Baca Selengkapnya
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Haru Nenek Penjual Tikar Anyaman, Dagangan Tak Kunjung Laku hingga Rela Tidur di Trotoar
Kisah Haru Nenek Penjual Tikar Anyaman, Dagangan Tak Kunjung Laku hingga Rela Tidur di Trotoar

Datang dari Lamongan ke Surabaya untuk menjual satu tikar, nyatanya dagangannya tak kunjung laku.

Baca Selengkapnya
Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang

Masyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap

Baca Selengkapnya
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Pria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.

Baca Selengkapnya
Jaksa Terlibat Kecelakaan Beruntun di Surabaya, Sempat Kabur Dikejar Massa
Jaksa Terlibat Kecelakaan Beruntun di Surabaya, Sempat Kabur Dikejar Massa

Seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak terlibat kecelakaan di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2) dini hari.

Baca Selengkapnya
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku

Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan

Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.

Baca Selengkapnya