Potret Kehidupan Keluarga Crazy Rich Pemilik Hotel Mewah di Surabaya dan Kota Batu
Mereka juga punya hotel-hotel mewah di sejumlah negara Asia Tenggara
Mereka juga punya hotel-hotel mewah di sejumlah negara Asia Tenggara
Mengutip id.unionpedia.org, empat pria ini merupakan taipan pemilik horel-hotel megah di Asia Tenggara. Mereka merupakan saudara kandung yang terkenal dengan sebutan Sarkies Bersaudara. Selain itu, ada juga dua saudara sepupu yang terjun dalam bisnis perhotelan.
Keempat pria ini lahir di Isfahan, Iran. Pria tertua bernama Martin Sarkies (1852–1912). Ketiga adiknya masing-masing bernama Tigran Sarkies (1861–1912), Aviet Sarkies (1862–1923), dan Arshak Sarkies (1868–1931). Sementara itu, dua saudara sepupunya adalah Arathoon Sarkies (1882–1932) dan Lucas Martin Sarkies.
Tigran yang saat itu berusia 23 tahun jadi sosok pertama di antara saudaranya yang merambah bisnis perhotelan di Penang, Malaysia. Ia melihat hotel memiliki potensi bisnis lebih menjanjikan dibanding usaha lelang yang tengah ia jalani. Tigran lalu mengambil alih sewa rumah kompleks besar di 1A Light Street, ia kemudian memberinya nama Eastern Hotel. Pada 15 April 1884, Tigran mengumumkan bahwa hotel tersebut siap menerima tamu. Tigran kemudian mengajak ketiga saudaranya untuk mengembangkan bisnis perhotelan yang telah ia mulai.
Setelah membuka Eastern Hotel di Penang. Setahun kemudian, yakni pada 1885, Sarkies Bersaudara memulai operasional Oriental Hotel yang letaknya masih satu kawasan dengan Eastern Hotel.
Pada tahun 1901, Sarkies Bersaudara membangun Strand Hotel di Myanmar. Namun, pada 1925 hotel itu dijual. Pada tahun 1905, mereka kembali mendirikan hotel di Malaysia dengan nama Crag Hotel. Pada tahun 1906, Sarkies Bersaudara membuka operasional Hotel Sea View di Singapura.
Pada tahun 1910, Lucas Martin Sarkies dan saudaranya John mendirikan Hotel Majapahit (dulu Hotel Oranje) di Kota Surabaya. Selain itu, mereka juga mendirikan Hotel Kartika Wijaya di Kota Batu.
Awalnya, Hotel Kartika Wijaya difungsikan sebagai vila peristirahatan untuk keluarga Sarkies, namun kemudian diubah menjadi hotel.
Arshak meninggal paling akhir di antara Sarkies Bersaudara, yaitu pada 9 Januari 1931. Pada 10 Juni 1931, diajukan tuntutan bangkrut atas Raffles Hotel. Hal ini membuat keluarga Sarkies kehilangan penguasaan atas jaringan hotel mereka di Singapura dan Penang. Meski demikian, hotel di Surabaya tetap berada di tangan keturunan Sarkies hingga 1969. Demikian pula dengan Niagara Hotel di Kota Batu, Jawa Timur yang tetap menjadi milik keluarga Sarkies.
Hingga kini, Hotel Majapahit di Surabaya dan Hotel Niagara di Kota Batu masih beroperasi. Masing-masing menjadi salah satu hotel termegah di kotanya.
Mengutip situs Nusantara Institute, Hotel Majapahit pada masa silam juga dikenal dengan nama Hotel Merdeka, L.M.S. Hotel dan Mandarin Oriental Hotel Majapahit.
Keturunan keluarga ini terkenal sebagai sosok-sosok crazy rich.
Baca SelengkapnyaPengusaha tajir melintir yang kerap dijuluki sebagai 'Crazy Rich Malang' yakni Shandy Purnamasari menikmati liburan bersama keluarga di Amerika
Baca SelengkapnyaDi dalam hunian yang terlihat begitu sederhana milik Putri Isnari ini, ada beberapa hal yang menarik perhatian.
Baca SelengkapnyaBangunan rumah ini merupakan perpaduan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Jawa
Baca SelengkapnyaKeluarga ini jadi salah satu yang terkaya di Indonesia
Baca SelengkapnyaPenampakan rumah Crazy Rich Aceh yang sawer Lesti Kejora dengan uang segepok
Baca SelengkapnyaPengusaha kaya raya yang kerap dijuluki 'Crazy Rich Bali' yakni Maharani Kemala merayakan ulang tahun asisten pribadinya yakni Krisna di Singapura.
Baca SelengkapnyaCoba lihatlah penampakan depan rumah Amelia Salim yang didirikan di atas lahan seluas 1800 meter persegi.
Baca SelengkapnyaAl, El, dan Dul sekali lagi memperlihatkan kekompakan mereka dalam perjalanan bersama sang ayah.
Baca Selengkapnya