Tolak Autopsi, Keluarga Bawa Jenazah Anggota Polres Manado Bunuh Diri ke Sulut
Ada tiga orang perwakilan dari keluarga korban yang hadir.
Ada tiga orang perwakilan dari keluarga korban yang hadir.
merdeka.com
Ketidakbersediaan pihak keluarga korban disampaikan oleh Wakil Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
"Nah hari ini juga tadi keluarga telah menegaskan telah memberikan statement bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah dari almarhum RA," kata Henrikus kepada wartawan, Sabtu (27/4) malam.
Henrikus mengatakan, tim penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bersama dengan tim kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri telah menyerahkan jenazah almarhum kepada keluarga.
Ada tiga orang perwakilan dari keluarga korban yang hadir. Di antaranya, saudara sepupu dan saudara ipar.
"Keluarga telah menerima jenazah," ujar dia.
Henrikus mengatakan, jasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Untuk selanjutnya dibawa atau diterbangkan ke Sulawesi Utara," ujar dia.
Henrikus menerangkan, jasad korban dilakukan pemeriksaan visum et repertum atau pemeriksaan luar tanpa dilakukan otopsi. Adapun, sesuai keterangan dari dokter forensik terdapat luka di bagian kepala, pelipis kanan ke pelipis kiri pada jenazah korban.
"Jadi dalam hal ini yg menjelaskan bukan tim penyidik, yang menjelaskan terkait dengan kondisi jenazah itu berdasarkan keahlian, berdasarkan bidang fungsi dan ilmunya adalah tim dokter forensik," ujar dia.
Henrikus menerangkan, pihak keluarga bersama-sama dengan tim penyidik sebelumnya melihat rekaman CCTV dan situasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara aktual. Selain itu, perwakilan pihak keluarga hadir melihat secara langsung kondisi jenazah dari almarhum.
"Pihak keluarga juga telah menerima penjelasan secara komperhensif dari tim dokter forensik Rumah Sakit Polri terkait dengan kondisi jenazah berdasarkan pemeriksaan luar atau visum luar terhadap jenazah," ujar dia.
Anggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaPelaku sendiri meninggalkan istrinya dalam kondisi keracunan dengan mulut penuh busa.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaSukma atau akrab disapa Ujang, merupakan putra seorang polisi berpangkat Peltu
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga yang masih berduka ingin segera kasus ini terungkap.
Baca Selengkapnya