4 Fakta Terbaru Pemerkosaan oleh Oknum Pendeta di Surabaya, Dilakukan Selama 6 Tahun
Merdeka.com - Senin (9/3), Kepolisian Daerah Jawa Timur menahan pendeta berinisal HL yang menjadi tersangka kasus pemerkosaan jemaat. HL diketahui merupakan pendeta di Gereja Happy Family Center di kawasan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Menurut laporan yang masuk ke kepolisian, HL sudah memperkosa korban selama 6 tahun. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, HL sudah diperiksa dua kali oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Tersangka juga melakukan berbagai upaya untuk menghindar dari hukuman. Mulai dari mengganti nomor ponsel, mengubah pelat nomor mobil, dan terindikasi hendak melarikan diri ke Amerika Serikat. Terkait dengan yang terakhir, HL beralasan akan mengisi ceramah di Amerika.
Korbannya Anak di Bawah Umur
Korban pemerkosaan yang dilakukan pendeta HL merupakan anak-anak di bawah umur. Korban diperkosa pertama kali pada tahun 2005. Saat itu usianya baru 12 tahun.
Pemerkosaan yang dilakukan dengan motif paksa itu dilakukan selama 6 tahun, mulai dari tahun 2005-2011. Selama waktu itu kasus pemerkosaan ini tidak terungkap karena korban mendapat ancaman dari tersangka HL.
Dilakukan Selama 6 Tahun
2020 Merdeka.com
Pemerkosaan yang dilakukan oleh pendeta HL terjadi berungkali. Korbannya ialah seorang jemaat anak-anak. Korban diperkosa sejak tahun 2005-2011. Ketika pertama kali diperkosa usia korban baru 12 tahun.
Sebagai pendeta, HL memanfaatkan kekuasaan untuk melancarkan aksinya. Korban mendapat ancaman dan dilarang mengadukan kejadian perkosaan itu kepada orang tua maupun suaminya kelak.
Posisi korban tentu saja lemah. Dari sisi kekuasaan, pendeta yang merupakan pemimpin agama sekaligus menjadi sosok yang dihormati dalam tatanan masyarakat.
Sementara korban adalah anak-anak berusia di bawah umur yang sarat dengan berbagai rasa takut akibat ancaman yang dilayangkan tersangka.
Pemerkosaan yang terjadi selama 6 tahun tanpa diketahui orang lain menjadi bukti kuat betapa mengerikannya praktik ketimpangan kekuasaan antara pendeta atau dalam hal ini orang dewasa dan anak-anak di bawah umur.
Dilakukan di Kompleks Gereja
slate.com 2012 Merdeka.com/ ilustrasi
Berdasarkan keterangan dari Dirresrkrimsus Polda Jatim Kombes Pol R. Pitra Andrias Ratulangie, seperti diberitakan Antara, tersangka HL melakukan pemerkosaan di kompleks Gereja Happy Family Center Kota Surabaya. Pemerkosaan dilakukan di lantai 4 gereja, lantai di mana kamar pribadi pendeta HL terletak.
Gereja Happy Family Center Kota Surabaya sendiri terdiri bangunan 4 lantai. Lantai 1 dan 2 dijadikan sebagai Sekolah Teologi Happy Family Center. Lantai 3 difungsikan untuk kegiatan ibadah atau kebaktian. Sementara lantai 4 terdiri dari ruang tamu dan kamar pribadi pendeta HL.
Tersangka Menjalani Tes Kejiwaan
Secara fisik, tersangka HL dinyatakan sehat. Sementara itu, HL juga akan menjalani tes kejiwaan.
Sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Mapolda Jatim (12/3), tersangka akan menjalani tes kejiwaan oleh psikiater. Tes kejiwaan menjadi salah satu prasyarat dalam penyidikan profesional.
Hasil dari tes kejiwaan tersangka nantinya akan digunakan untuk mengetahui motif apa yang menjadi latar belakang tersangka melakukan pemerkosaan. Mengenai hasil tes kejiwaan tersangka HL akan disampaikan dan diputuskan oleh tim ahli yang ditunjuk.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
40 Pantun Pengantin Baru Lucu dan Bermakna, Cocok sebagai Ucapan sekaligus Hiburan
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pengantin baru lucu dan bermakna.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap
Penyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPerampok Sekap Remaja di Bali, Begini Kronologinya
Korban disekap saat kedua orangtuanya tidak ada di rumah. Pelaku menggasak sejumlah harta benda orangtua korban.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaKenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca Selengkapnya