Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

Perkampungan padat penduduk di Jalan Jayati 1, tepatnya di dekat RSUD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ludes dilalap di jago merah. Kebakaran melanda permukiman warga pada Rabu (4/10) sore.

Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Kebakaran itu menyisakan duka bagi warga. Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

Salah satu ibu rumah tangga yang menjadi korban, Tini mengaku masih merasa syok dan hanya bisa meratapi musibah yang telah menimpanya.

Kini Tini dan warga korban kebakaran lainnya mengungsi ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

"Pikiran sudah kosong, cuma bisanya ya meratapi itu sudah. Harus diikhlasin mau enggak mau ya mbak," kata Tini saat ditemui merdeka.com di tenda pengungsian pada Kamis (5/10).

Dengan mata berkaca-kaca dan menahan tangis, Tini mengaku masih trauma menyaksikan api yang begitu besar melahap rumahnya.<br>

Dengan mata berkaca-kaca dan menahan tangis, Tini mengaku masih trauma menyaksikan api yang begitu besar melahap rumahnya.

"Kalau ngomong soal itu saya sudah trauma ngelihat apinya itu. Enggak kuat mbak," ucap Tini dengan suara gemetar.

Tini yang memiliki usaha di rumah sangat menyayangkan kebakaran terbebut hingga menyebabkan tidak ada satupun barang lagi yang tersisa.

"Jadi sekarang ini sudah enggak tahu untuk kedepannya gimana," tutur Tini.

Tini yang memiliki usaha di rumah sangat menyayangkan kebakaran terbebut hingga menyebabkan tidak ada satupun barang lagi yang tersisa.

Kronologi Kebakaran

Tini mengaku menyadari ada kebakaran dari teriakan warga sekitar. Saat melihat keluar rumah, kondisi api sudah besar dan merambat dengan sangat cepat. Namun, kata Tini, pemadaman yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu yang lama, lantaran lokasi kebakaran yang cukup luas.

"Dari sekitar jam 5 itu sampai kalau enggak salah jam 8 atau 9 itu api masih nyala," ucap Tini.

Tini yang dilanda panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia sampai tidak sempat membawa semua barang-barangnya.

"Waktu itu saya ngambil handphone dan tas. Surat-surat penting yang bisa dibawa ya dibawa, dan pakaian yang nempel didiri aja, yang lain enggak kebawa," kata Tini.

Tini yang dilanda panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia sampai tidak sempat membawa semua barang-barangnya.<br>

Sama halnya dengan Tini, pengungsi lain yang kerap disapa dengan Sumarni juga hanya sempat mengamankan surat atau berkas penting seperti akta kelahiran, kartu keluarga, surat nikah, beserta dompet dan handphone.

Namun di luar itu, Sumarni mengungkapkan bahwa nyawa diri beserta keluarganya merupakan hal terpenting.

"Api itu langsung membesar mbak, yang kita pikir cuma nyawa kita," ucap Sumarni.

Sumarni mengaku masih merasa beruntung karena rumahnya tidak terbakar sampai habis, melainkan hanya bagian depan dan samping rumah.

"Jadi itu rumah depan kena, pinggiran sebelah kena habis, tapi alhamdulillah ke dalam enggak,” tambah Sumarni.

Sumarni mengaku masih merasa beruntung karena rumahnya tidak terbakar sampai habis, melainkan hanya bagian depan dan samping rumah.<br>
Sampai saat ini, para pengungsi belum ada yang mengetahui pasti akan penyebab terjadinya kebakaran.<br>

Sampai saat ini, para pengungsi belum ada yang mengetahui pasti akan penyebab terjadinya kebakaran.

"Simpang siur nih mbak, ada yang bilang dari handphone, ada yang bilang dari korslet kabel, kita enggak tahu yang benar yang mana," kata Sumarni.

Berbeda dengan Tini dan Sumarni, seorang pengendara ojek online bernama Ruswanto tidak berada di lokasi kejadian saat kebakaran berlangsung.

Saat ditemui reporter merdeka.com di tenda pengungsian, Ruswanto mengaku mengetahui kebakaran dari video yang dikirimkan oleh salah satu temannya disaat mencari penumpang.

Nahas, disaat Ruswanto tiba di lokasi, api sudah melahap rumahnya sampai terbakar habis, tidak tersisa satupun.

"Sudah rata, lapaknya juga, saya memang ngontraknya di lapak gitu dari bahan dasar kayu, jadinya rata semua," kata Ruswanto.

Ruswanto masih tidak menyangka dengan apa yang menimpanya. Ruswanto merupakan anak rantau merasa kehilangan naungan tempat tinggal yang satu-satunya dia miliki di Jakarta. Ditambah, dia juga tidak sempat menyelamatkan berkas-berkas penting miliknya, salah satunya surat lamaran kerja.

Ruswanto menuturkan bahwa banyak bantuan yang datang untuk memenuhi makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi. Namun sayangnya, belum ada bantuan berupa uang.

Sejalan dengan Ruswanto, Tini yang masih belum mengetahui akan tinggal di mana nantinya juga mengharapkan adanya bantuan dana dari pemerintah.

Dengan adanya bencana kebakaran tak terduga yang merugikan banyak warga, Sumarni hanya bisa mengambil hikmahnya dan berharap tidak akan terulang lagi.

200 Pengungsi

Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, 124 rumah tinggal semi permanen dan lapak pemulung terdampak kebakaran tersebut.

Sebanyak 100 Kartu Keluarga (KK) atau sekitar 200 jiwa mengungsi akibat kebakaran ini. Namun, Isnawa menerangkan tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dari kejadian tersebut.

Berdasarkan pantauan merdeka.com pada Kamis (5/10), kondisi posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama terlihat ramai dan dipadati oleh para pengungsi.

Setelah hampir 17 jam setelah kebakaran terjadi, terlihat banyak pengungsi yang sedang tidur di tenda beralaskan selimut. Tidak sedikit juga seorang ibu yang sedang menenangkan anaknya yang menangis, juga menyusui anaknya.

Di sisi lain, banyak petugas bantuan yang terlihat sibuk mondar-mandir di sekitaran posko atau tenda pengungsi, memastikan kebutuhan para warga korban kebakaran telah terpenuhi.

Ketua Sub Kelompok Urusan Kedaruratan dan Penanganan Pengungsi BPBD DKI Jakarta, Wardaya menegaskan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan berbagai unit untuk memfasilitasi penanganan pengungsi pasca kebakaran.

Untuk air bersih sudah koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan sudah ditanggung dengan toilet mobile.

"Kondisi pengungsi sudah kami fasilitasi dengan 3 unit tenda, kesehatan sudah kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan kebetulan dekat dengan RSUD,” kata Wardaya kepada merdeka.com di posko kebakaran, RSUD Kebayoran Lama, Kamis (5/10).

Tidak hanya itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dinas Sosial, dan Palang Merah Indonesia juga menyiapkan bantuan dan kelengkapan yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

Meskipun belum memiliki data yang tetap karena penambahan pengungsi masih berubah-ubah, BPBD DKI Jakarta masih terus mendata Kepala Keluarga untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

"Bantuan ada berupa family kit, ada berupa kidswear, kebutuhan anak-anak, dan juga paket-paket kebersihan tak lupa juga selimut dan juga alat untuk ibadah, sarung dan mukena," tambah Wardaya.

Termasuk selimut dari BPBD sudah diturunkan termasuk alas tidur yang seperti terlihat di dalam tenda-tenda. Bahkan, kata Wardaya, kebutuhan kecil sampai pakaian dalam juga disediakan untuk para pengungsi.

"Kami dukung termasuk pakaian dalam untuk wanita juga didistribusikan tadi bersama dinas sosial," kata dia.

Untuk pemenuhan makanan, BPBD tidak menyiapkan dapur bersama, melainkan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyiapkan pangan yang dibutuhkan pengungsi setiap jam makan.

"Seperti yang kita lihat di sini ada nasi kotak, nasi boks itu dari Dinas Sosial, InsyaAllah jumlahnya cukup," ujar Wardaya sembari menunjuk ke tumpukan nasi boks.

Wardaya menuturkan banyak juga warga setempat yang datang untuk ikut membantu atau memberikan berbagai kebutuhan bagi para pengungsi.

"Jadi bantuan terdatangan, baik dari instansi pemerintah maupun dari warga di sekitar,” kata dia.

Tidak hanya kebutuhan logistik seperti pakaian ataupun makanan, BPBD bekerja sama dengan Walikota Jakarta Selatan juga menyediakan layanan administrasi bagi para pengungsi yang kehilangan berkas atau dokumen berharganya.

"Di sini ada pelayanan untuk capil, kehilangan KTP kebakar, berkas-berkasnya, pendidikan pun ada jadi kalau ada ijazah satu kebakar akan dilayani, kepolisian juga ada, kalau ada SIM dan sebagainya akan dilayani,” terang Wardaya.

Lebih lanjut, Wardaya mengungkapkan bahwa BPBD DKI Jakarta bersama instansi lainnya akan terus memberikan pelayanan selama pengungsian berlangsung, sembari melihat perkembangan yang ada kedepannya.

“Biasanya warga begini kan mungkin ada yang pulang kampung, ada yang tinggal bersama sanak keluarga, sehingga pengungsian akan ditutup,” pungkasnya.

Dihantui ISPA Imbas Kebakaran Pabrik di Kapuk Muara
Dihantui ISPA Imbas Kebakaran Pabrik di Kapuk Muara

Pihak pabrik hingga kini belum memberikan bantuan kepada warga akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
Puan Lantik Tiga Anggota DPR Baru, Salah Satunya Pengganti Dedi Mulyadi dari Golkar
Puan Lantik Tiga Anggota DPR Baru, Salah Satunya Pengganti Dedi Mulyadi dari Golkar

Ketiganya dilantik dalam rapat paripurna dipimpin Ketua DPR Puan Maharani di gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10) pagi.

Baca Selengkapnya
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta

Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara di depan para pengusaha.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menag Yaqut Jelaskan Perkembangan Penanganan Ponpes Al-Zaytun
Menag Yaqut Jelaskan Perkembangan Penanganan Ponpes Al-Zaytun

Kemenag akan terus melakukan asesmen untuk menemukan satu titik terhadap penilaian atas Ponpes Al-Zaytun.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo

Pengumuman tersangka tinggal menunggu resmi dari KPK.

Baca Selengkapnya
Ini Pemicu Kebakaran di Jakarta Meningkat Sepanjang Musim Kemarau
Ini Pemicu Kebakaran di Jakarta Meningkat Sepanjang Musim Kemarau

Seribu kasus kebakaran terjadi di DKI Jakarta dalam kurun waktu satu tahun.

Baca Selengkapnya
Jaksa KPK Jawab Pleidoi Kubu Lukas Enembe: Tuduhan Penasihat Hukum Nampak Patah Arang Menangani Perkara
Jaksa KPK Jawab Pleidoi Kubu Lukas Enembe: Tuduhan Penasihat Hukum Nampak Patah Arang Menangani Perkara

Lukas Enembe menuding KPK hanya mencari-cari kesalahannya dan tidak bisa membuktikan dugaan suap dan gratifikasi sebagaimana dakwaan yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya
KPK Jawab Gugatan Praperadilan Syahrul Yasin Limpo: Semua Dalil Pemohon Tidak Berdasar
KPK Jawab Gugatan Praperadilan Syahrul Yasin Limpo: Semua Dalil Pemohon Tidak Berdasar

KPK juga meminta hakim menolak semua permohonan diajukan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Ibu-Ibu Gelantungan 'Olahraga' dalam Gerbong KRL Bikin Heboh Penumpang
Ibu-Ibu Gelantungan 'Olahraga' dalam Gerbong KRL Bikin Heboh Penumpang

Aksi seorang ibu-ibu bergelantungan di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya