Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi: Transjakarta Tak Jalankan SOP Pemeriksaan Kesehatan Sopir

Polisi: Transjakarta Tak Jalankan SOP Pemeriksaan Kesehatan Sopir Bus Transjakarta Tabrakan Beruntun di Cawang. Antara

Merdeka.com - Polda Metro Jaya temukan kesalahan prosedur yang diterapkan PT Transjakarta terhadap para sopirnya. Sebab, pemeriksaan kesehatan yang ada di aturan baku tidak dijalankan sebagaimana standar medis.

"Jadi memang SOP-nya ada (pemeriksaan kesehatan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (3/11).

Namun demikian, SOP pengecekan kesehatan yang dijalankan hanya dengan memeriksa kertas berisi keterangan sehat untuk kemudian oleh para sopir yang akan mengisinya sendiri tanpa pemeriksaan medis secara profesional.

Imbas tak dilakukannya pemeriksaan kesehatan ini pun berakibat tak terdeteksinya sopir yang mempunyai penyakit epilepsi atau gangguan pada syaraf otak.

Akibat penyakit yang kambuh itulah, insiden kecelakaan nahas dua bus Transjakarta di Jalan MT Haryono pun tak bisa terhindarkan. Di mana, 33 orang menjadi korban, dan dua diantaranya harus meregang nyawa termasuk sang sopir.

"Tapi sekarang hanya sebatas mengisi ceklis saja," kata Yusri.

"Memang SOP nya ada, pada saat mau berangkat itu harus isi ceklis. Apakah anda sehat? Ya pasti dia tulis sehat karena dia mau bekerja," sambung Yusri.

Rekomendasi Perbaikan Dari Polisi

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyampaikan empat rekomendasi kepada manajemen Transjakarta agar kecelakaan lalu lintas tidak terjadi di kemudian hari.

"Walaupun kasus kecalakaan lalu lintas ini dihentikan karena tersangka meninggal dunia, tapi kami harap dijadikan pelajaran berharga bagi kita semua agar kejadian ini tidak terjadi lagi," kata dia.

Sambodo merinci, poin pertama meminta pengemudi bus Transjakarta dicek kesehatan secara rutin sebelum bertugas. Sambodo menekankan, cek kesehatan harus dilakukan oleh petugas mediad

"Bukan sekadar mengisi lembar pernyataan atau ceklis kesehatan maupun kendaraan," terang dia.

Poin kedua berkenaan dengan proses perekrutan sopir Transjakarta. "Periksa kesehatan secara benar, dan teliti serta mendalam," ujar Sambodo.

Sambodo menerangkan poin ketiga yakni seluruh pengemudi wajib melaksanakan cek kesehatan secara lengkap dan berkala setiap 6 bulan sekali.

"Karena bisa saja dia daftar sehat tapi di tengah perjalan dengan faktor umur, cuaca, dan sebagainya terjadi gangguan kesehatan yang menyebabkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi," terang dia.

Sambodo menuturkan pada poin keempat, dia meminta agar kecepatan bus TransJakarta bisa dibatasi secara otomatis.

"Jadi bisa tidak bisa melebih kecepatan tertentu atau terdapat tanda peringatan ketika kecepatan kendaraan melebihi batas kecepatan yang ditentukan," ujar dia.

Sambodo mengusulkan agar peringatan tidak hanya di ruang kontrol monitoring. Menurut dia, di dalam bus Transjakarta juga harus ada sistem peringatan.

"Apakah itu lampu nyala seperti kita pakai safety belt jadi gitu tett tett paling tidak si penumpang bisa peringatkan pengemudi kurangi kecepatan," tandas dia.

Tanggapan Pihak Transjakarta

Menanggapi rekomendasi perbaikan tersebut, Pihak Transjakarta akan menata ulang standar operasional prosedur (SOP) bagi para sopir dengam menyiapkan tenaga medis di setiap pol bus nantinya.

"Memang disetiap pool pengrmudi ini mengisi ceklis bahwa dia sehat. Nah makanya tadi dari pihak kepolisian dan penyidik rekomendasinya adalah lebih dari itu misalnya menyediakan tenaga medis," kata Direktur Operasional Transjakarta, Prasetia Budi.

Kendati demikian, Budi mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan berusaha menyediakan alat medis tensi darah untuk mengetahui kesehatan para sopir sebelum menjalankan tugas.

"Tapi nanti dalam waktu dekat yanh bisa kita lakukan sebelum tenaga medis ini pak. Bahwa dari operstor harus menyediakan tensi dulu. Jadi begitu pengemudi tensinya melebihi normal, itu sudah bisa direkomendasikan yang bersangkutan tidak layak beroperasi," tuturnya.

"Tapi memang standardnya adalah itu, rekomendasinya dari kepolisian. Dipastikan ada tim medis pada saat sebelum beroperasi itu," tambahnya.

Sekedar infomasi jika kecelakaan antara dua Bus Tranjakarta bernopol B 7477 TK yang menabrak Bus Tranjakarta B 7113 TGB di depannya terjadi sekitar pukul 08.45 WIB, Senin (25/10) pagi lalu.

Dimana salah satu Bus Transjakarta yang sedang berhenti di salah satu halte dekat Terminal Cawang. Secara tiba-tiba ditabrak Bus Tranjakarta lain dari arah belakang, sehingga kecelakaan pun tak terhindarkan.

Akibat dari kecelakaan naas antara dua Bus Transjakarta mengakibatkan dua orang meregang nyawa, lima orang luka berat dan 26 luka ringan yang harus mendapatkan perawatan. Sehingga total korban dalam kecelakaan ini sebanyak 33 orang.

Lalu untuk kasus ini pun telah resmi dihentikan usai sopir berinisial J yanh ditetapkan sebagai tersangka, diketahui saat kejadian telah meninggal dunia.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Tak Tahan Sopir Primajasa, Berstatus Saksi Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta Cikampek

Polisi Tak Tahan Sopir Primajasa, Berstatus Saksi Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta Cikampek

Polisi Tak Tahan Sopir Primajasa, Berstatus Saksi Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta Cikampek

Baca Selengkapnya
Sempat Ditolak Sopir KWK, Transjakarta Rute 10M Beroperasi Kembali Akhir Maret 2024

Sempat Ditolak Sopir KWK, Transjakarta Rute 10M Beroperasi Kembali Akhir Maret 2024

Joseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Polisi Pastikan Sopir Bus dan Toyota Rush Sehat Usai Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Polisi Pastikan Sopir Bus dan Toyota Rush Sehat Usai Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Polisi masih terus mengusut kecelakaan maut yang terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Jadi Tersangka

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Jadi Tersangka

Polisi resmi menetapkan sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim menjadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Polisi Pastikan 5 Tersangka Pengeroyok Satpol PP di Jakpus Bukan Anggota Ormas

Polisi Pastikan 5 Tersangka Pengeroyok Satpol PP di Jakpus Bukan Anggota Ormas

"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo

Baca Selengkapnya
Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

ETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Beberkan Kondisi Keamanan Jakarta Usai Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Polda Metro Beberkan Kondisi Keamanan Jakarta Usai Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memimpin langsung proses pengamanan rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Terobos Jalur TransJakarta, Pemotor Panik dan Nekat Lawan Arah Demi Hindari Polisi

FOTO: Terobos Jalur TransJakarta, Pemotor Panik dan Nekat Lawan Arah Demi Hindari Polisi

Aksi pemotor ini sangat membahayakan keselamatan dan menyebabkan perjalanan TransJakarta terhambat.

Baca Selengkapnya
Transjakarta Minta Warga Lapor Jika Temukan Alat Peraga Kampanye di Bus dan Halte

Transjakarta Minta Warga Lapor Jika Temukan Alat Peraga Kampanye di Bus dan Halte

Seluruh direksi dan operator Transjakarta sudah menandatangani pakta netralitas karena pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'

VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'

Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek

Baca Selengkapnya