Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Krobongan, Ruang Sakral bagi Dewi Pertanian di Rumah Tradisi Jawa

Mengenal Krobongan, Ruang Sakral bagi Dewi Pertanian di Rumah Tradisi Jawa

Mengenal Krobongan, Ruang Sakral bagi Dewi Pertanian di Rumah Tradisi Jawa

Krobongan dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada Dewi Sri.

Rumah Tradisi Jawa

Dalam rumah tradisi Jawa yang beraneka ragam, terdapat pembagian ruang yang menjadi ciri khas tersendiri, yaitu pendhapa, pringgitan, dan dalem. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, krobongan berasal dari bahasa Jawa yang berarti kamar di tengah rumah, biasanya untuk sesaji dan sebagainya. Pendhapa merupakan bagian depan rumah Jawa, tempat ruan rumah bertemu dengan tamu-tamunya atau biasa disebut sebagai ruang pertemuan.

Pringgitan merupakan ruang yang berada diantara pendhapa dan dalem yang digunakan sebagai tempat pertunjukkan wayang (ringgit) yang berhubungan dengan upacara pembebasan malapetaka (ruwatan) untuk anak yang menjadi mangsa raksasa (sukerta). Dalem merupakan ruang keluarga yang terdiri dari senthong kiwa (kiri) dan senthong tengen (kanan) yang berfungsi sebagai ruang tidur, serta senthong tengah atau krobongan atau petanen yang digunakan untuk menyimpan pusaka dan pemujaan kepada Dewi Sri.

Dewi Sri sangat dihormati oleh petani Jawa dan dianggap sebagai dewi padi, demi kebahagiaan, dewi kesuburan, dan dewi rumah tangga. <br /><br />(Foto : Museum Sono Budoyo, Yogyakarta, Seri Buku Indonesia Indah : Aksara . Buku Ke 9, 1997)

Dewi Sri sangat dihormati oleh petani Jawa dan dianggap sebagai dewi padi, demi kebahagiaan, dewi kesuburan, dan dewi rumah tangga.

(Foto : Museum Sono Budoyo, Yogyakarta, Seri Buku Indonesia Indah : Aksara . Buku Ke 9, 1997)

Jurnal-Rahmanu Widayat

Krobongan sendiri merupakan ruangan yang dianggap sakral, terutama bagi petani Jawa karena tempat ini didedikasikan untuk melakukan persembahan kepada Dewi Sri sebagai Dewi Pertanian. Ruang sakral krobongan dilengkapi dengan berbagai macam perlengkapan sebagai lambang pertanian, kesejahteraan, kebahagian serta kesuburan.

Tradisi Krobongan dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada Dewi Sri serta mengharapkan kelancaran dalam melakukan rangkaian pertanian. Para petani Jawa menganggap bahwa salah satu alasan proses pertanian mereka akan lancar dikarenakan penghormatan yang diberikan kepada Dewi Sri. Oleh sebab itu, mereka akan memperlakukan, memproses, serta menjaga padi dengan sebaik-baiknya.

Tradisi Krobongan Saat Ini

Kini, tradisi krobongan tidak terlalu banyak diketahui, bahkan sebagian besar masyarakat Jawa sudah menganggap tradisi ini tidak diperlukan. Bagi anak muda, tradisi ini mungkin tidak pernah terdengar atau diajarkan. Hal ini dapat dimaklumi karena saat ini sudah jarang orang-orang yang tinggal di rumah tradisi Jawa. Profesi yang dimiliki oleh generasi muda Jawa juga tidak mengkhususkan bekerja di pertanian sehingga tradisi krobongan sudah sangat jarang untuk dilakukan.

Mengenal Kesenian Lebon Asal Pangandaran, Tradisi Pertarungan Jawara Antar Kampung
Mengenal Kesenian Lebon Asal Pangandaran, Tradisi Pertarungan Jawara Antar Kampung

Kesenian lebon dijadikan sebagai salah satu tradisi pertarungan jawara antar kampung serta sarana untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lehedalo Nifange, Rendang Talas Khas Nias
Mencicipi Lehedalo Nifange, Rendang Talas Khas Nias

Rendang berbahan dasar daun talas ini merupakan makanan tradisional dari Suku Nias, Sumatra Utara.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran

Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung

Baca Selengkapnya
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa

Tradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang  Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan
Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan

Penduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.

Baca Selengkapnya