Masalah Kesehatan Akibat sering Telat Makan, Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
Masalah kesehatan akibat sering telat makan adalah kondisi yang akan Anda rasakan ketika makan tidak teratur.
Masalah kesehatan akibat sering telat makan adalah kondisi yang akan Anda rasakan ketika makan tidak teratur.
Apakah Anda termasuk orang yang sering telat makan? Jika ya, Anda harus berhati-hati. Kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda.
Telat makan adalah keadaan di mana Anda melewatkan waktu makan yang seharusnya, misalnya sarapan, makan siang, atau makan malam. Ada berbagai alasan yang bisa membuat seseorang telat makan, seperti sibuk bekerja, tidak ada waktu, atau sedang diet.
Namun, alasan apapun tidak bisa menjadi pembenaran untuk mengabaikan waktu makan. Pasalnya, telat makan bisa mengganggu keseimbangan nutrisi, hormon, dan metabolisme tubuh. Hal ini pada akhirnya bisa memicu berbagai masalah kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul akibat kebiasaan telat makan.
Sering telat makan adalah kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi jika Anda melewatkan waktu makan, seperti:
Tubuh memerlukan energi dari glukosa (karbohidrat) agar bisa menjalankan fungsinya. Begitu Anda berhenti makan selama 4–6 jam, suplai glukosa menuju otak akan mulai berkurang. Akibatnya, tubuh tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Kurangnya suplai glukosa juga memengaruhi kemampuan berpikir dan berkonsentrasi serta menurunkan kinerja mental secara keseluruhan. Anda mungkin akan lebih mudah kelelahan, lemah, lesu, dan bahkan cenderung murung.
Asam lambung berperan penting dalam memproses makanan agar mudah diserap oleh tubuh dan membunuh kuman penyebab penyakit dalam saluran pencernaan. Ketika Anda menunda waktu makan dan membiarkan perut kosong selama beberapa jam, asam lambung yang seharusnya digunakan untuk memproses makanan akan menumpuk.
Akibatnya, Anda bisa mengalami sakit maag. Kondisi ini menimbulkan beragam gejala, seperti perut kembung, perut terasa sakit, mual, dan muntah. Stres pada tubuh akibat melewatkan waktu makan bisa membuat gejala ini bertambah parah.
Tubuh terus membakar kalori dan menguraikan zat gizi sekalipun Anda sedang dalam kondisi istirahat. Persediaan energi dan zat gizi ini berasal dari makanan. Apabila Anda telat makan, tubuh tidak mempunyai cukup “bahan bakar” untuk menjalankan fungsi ini. Saat minim energi, metabolisme tubuh berjalan lambat.
Tubuh akan menghemat kalori yang tersisa agar bisa terus menjalankan fungsi dasar seperti pernapasan dan pengaturan detak jantung. Hal ini lama-kelamaan bisa membuat Anda cepat lelah.
National Institutes of Health AS mengungkapkan bahwa kebiasaan melewatkan waktu makan justru bisa membuat Anda lebih cepat lapar. Jika nafsu makan tidak dikontrol dengan baik, Anda mungkin akan makan lebih banyak pada waktu makan selanjutnya. Berbagai penelitian bahkan menunjukkan kaitan antara kebiasaan melewatkan sarapan dan risiko obesitas.
Berat badan orang-orang yang tidak sarapan cenderung lebih besar dibandingkan mereka yang sarapan dengan makanan sehat.
Telat makan bisa menyebabkan kadar gula darah tidak stabil. Saat Anda tidak makan dalam waktu lama, tubuh akan mengeluarkan hormon glukagon yang berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah. Namun, jika Anda makan dengan porsi berlebihan setelah melewatkan waktu makan, kadar gula darah akan melonjak tajam.
Fluktuasi gula darah ini bisa menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak bisa merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin merupakan salah satu faktor risiko diabetes tipe 2.
Telat makan juga bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Makanan adalah sumber zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan melawan infeksi. Jika Anda tidak makan secara teratur, tubuh akan kekurangan zat gizi, terutama vitamin dan mineral. Hal ini bisa membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit, seperti flu, batuk, pilek, atau infeksi lainnya.
Makanan tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Telat makan bisa menyebabkan perubahan hormon yang berpengaruh pada suasana hati. Salah satu hormon yang terlibat adalah serotonin, yang berperan dalam mengatur mood, nafsu makan, dan tidur.
Jika Anda tidak makan dalam waktu lama, kadar serotonin akan menurun dan menyebabkan Anda merasa stres, cemas, marah, atau sedih. Sebaliknya, jika Anda makan dengan porsi berlebihan, kadar serotonin akan meningkat dan menyebabkan Anda merasa senang, puas, atau mengantuk.
Kebiasaan telat makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Untuk menghindari kebiasaan ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti:
Menurut beberapa sumber, ada waktu yang tepat untuk makan agar tubuh tetap sehat dan berat badan terkendali. Berikut ini adalah waktu makan yang disarankan:
Dari risiko penyakit jantung hingga obesitas, kurangnya aktivitas fisik dapat membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari.
Baca SelengkapnyaMakan sehat adalah salah satu cara terbaik untuk mengelola diabetes dan mencegah komplikasi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPenerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.
Baca SelengkapnyaIndividu dengan tingkat kolesterol tinggi disarankan untuk menghindari konsumsi makanan tertentu, terutama yang memiliki kandungan lemak tinggi.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes perlu memperhatikan jenis buah yang mereka konsumsi karena kandungan gula dan karbohidrat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaDengan bertambahnya usia atau karena tekanan dan gaya hidup, banyak dari kita yang merasakan penurunan daya ingat. Namun, makanan yang tepat bisa mengatasinya.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah semua itu terjadi, Anda bisa mengonsumsi beberapa rekomendasi makanan penurun kolesterol. Apa saja?
Baca SelengkapnyaMakanan dan minuman yang bisa memicu naiknya tekanan darah atau hipertensi.
Baca SelengkapnyaDi balik kebahagiaan dan kegembiraan ketika makan-makan pada hari raya, banyak orang tidak sadar bahwa makanan mereka bisa menimbulkan masalah nantinya.
Baca Selengkapnya