Ribuan orang serbu Thailand untuk dapatkan tato suci biksu
Merdeka.com - Ribuan umat Buddha serbu Thailand untuk mendapatkan tato sakti dari para biksu di Wat Bang Phra. Tradisi itu merupakan bagian dari festival tahunan Sak Yant yang diadakan setiap bulan Maret.
Sak adalah istilah Thailand untuk tato yang ditekan, sementara Yant diterjemahkan menjadi desain suci. Selama festival Sak Yant berlangsung, para biksu Buddha akan membuatkan tato bagi umat yang datang.
Sebagian orang percaya bahwa tato ini dapat menangkal kerusakan fisik, memberikan nasib baik, dan menawarkan kekuatan penyembuhan. Tato ini dibuat dengan mai sak, sebuah tongkat bambu panjang yang diasah sampai lancip.
Sementara itu, tinta tato bisa terbuat dari berbagai bahan, seperti bisa ular, tumbuh-tumbuhan dan abu rokok. Setelah selesai didoakan oleh para biksu, tinta itu diyakini telah ditiupkan kekuatan.
Menariknya setelah mendapatkan tato tersebut, para umat harus menjauhkan diri mereka dari alkohol, mencuri, berbohong, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Photos by Getty Images
Menurut laporan Huffingtonpost.com (10/3), pria yang telah ditato biasanya akan menunjukkan rasa percaya diri yang besar dan jadi lebih kuat. Selain tato, selama acara berlangsung para umat akan berbondong-bondong mengangkat tangan mereka untuk menangkap benda-benda yang telah diberkati oleh para biksu.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaMengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian
Dalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.
Baca SelengkapnyaAda Tulisan Aksara Tionghoa di Situs Batu Kuno Gunung Singkil Cirebon, Ini Kisah di Baliknya
Di Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencicipi Bakso Kuah Rujak yang Unik di Jakarta Timur, Topingnya Pakai Buah Segar
Bakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.
Baca SelengkapnyaBukit Sembinai di Batu Sopang Paser yang Cocok untuk Jiwa Petualang
Bukit Sembinai memiliki daya tarik utama yaitu tebing bebatuan yang menjulang tinggi dan berwarna abu-abu.
Baca SelengkapnyaBikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaMasih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca Selengkapnya4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari
Hari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca Selengkapnya