Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temuan Tulang Purba Buktikan Manusia Paling Awal Bisa Berjalan Tegak

Temuan Tulang Purba Buktikan Manusia Paling Awal Bisa Berjalan Tegak Gambar 3D tulang Sahelanthropus tchadensis, manusia paling awal.. ©Franck Guy/ PALEVOPRIM/ CNRS / University of Poitiers

Merdeka.com - Manusia paling awal yang disebut manusia kera bernama Sahelanthropus tchadensis bisa berjalan tegak, menurut penelitian terbaru. Nenek moyang manusia ini hidup di Afrika sekitar 7 juta tahun yang lalu.

Temuan menunjukkan, kemampuan untuk berjalan tegak – yang dikenal sebagai bipedalisme – terjadi sangat awal pada silsilah keluarga manusia dan memperkuat gagasan hal itu mungkin merupakan ciri evolusi dari garis keturunan kita.

"Kesimpulan kami adalah bahwa kemungkinan besar kita memiliki fitur yang terkait dengan penggerak bipedal di Sahelanthropus," jelas penulis penelitian, Franck Guy, ahli paleoantropologi di Universitas Poitiers Prancis dan peneliti badan ilmiah Prancis CNRS, dikutip dari NBC News, Jumat (26/8).

Penelitian Guy dan rekan-rekannya, yang diterbitkan pada hari Rabu di jurnal Nature ini, didasarkan pada penilaian ulang dari tiga fosil tulang tungkai – tulang dari paha dan dua tulang hasta dari lengan bawah – yang ditemukan di Gurun Djurab Chad di tepi selatan Sahara lebih dari 20 tahun yang lalu.

Para peneliti berpikir Sahelanthropus hidup hanya beberapa juta tahun setelah nenek moyang terakhir manusia modern - yang juga berjalan tegak.

Walaupun mengapa nenek moyang kita mulai berjalan dengan dua kaki banyak diperdebatkan kalangan ilmuwan, kemungkinan bipedalisme menyebabkan otak yang lebih besar lebih mengontrol kaki depan dengan lebih bebas, yang kemudian berkembang menjadi tangan manusia.

Disebutkan juga bahwa berjalan tegak lebih hemat energi daripada memanjat, dan hominin awal menghadapi perubahan iklim di mana mereka harus fleksibel dalam mencari makanan.

Kemampuan intelektual tinggi, seperti penggunaan alat, bahasa, dan pemikiran abstrak, diperkirakan muncul jauh kemudian.

"Yang kita tahu pada titik ini adalah bipedalitas berkembang jauh sebelum pembesaran otak dan penggunaan alat," kata paleoantropolog Yohannes Haile-Selassie, direktur Institute of Human Origins di Arizona State University.

Beberapa penilaian sebelumnya mengenai tulang badan dari situs galian tersebut menyebutkan Sahelanthropus mungkin tidak berjalan tegak, yang ditekankan bahwa kemungkinan itu jenis makhluk lain.

Tetapi studi terbaru membantah gagasan itu berdasarkan serangkaian tes ilmiah yang mencakup pengukuran biometrik dan pemindaian internal dengan sinar-X.

Dengan membandingkan tulang Sahelanthropus dengan tulang kera punah lainnya dan manusia modern, serta tulang simpanse, gorila, dan orangutan — kerabat terdekat kita yang masih hidup — para peneliti menentukan bahwa spesies purba mungkin berjalan tegak hampir sepanjang waktu.

Tulang lengan, bagaimanapun, menunjukkan Sahelanthropus juga bisa memanjat pohon, baik dengan cara bipedal - menggunakan lengannya untuk menstabilkan dirinya sendiri, seperti manusia modern - dan dengan cara berkaki empat, dengan kaki depannya membantu menahan beratnya.

Nenek moyang manusia

Studi ini menunjukkan Sahelanthropus memang nenek moyang manusia paling awal yang diketahui, meskipun mungkin ada spesies nenek moyang yang lebih awal yang belum ditemukan, kata Guillaume Daver, asisten profesor paleoantropologi di Universitas Poitiers dan penulis utama penelitian ini.

"Di masa depan kita mungkin menemukan sisa-sisa hominin (leluhur manusia) yang lebih tua yang menunjukkan bentuk bipedalism, tetapi kita mungkin juga menemukan sisa-sisa hominin yang lebih tua yang tidak menunjukkan bipedalisme," katanya.

Temuan juga menunjukkan Sahelanthropus mungkin hidup di lingkungan di mana baik bipedalisme di tanah dan memanjat pohon itu berguna, seperti padang rumput campuran, hutan dan kebun palem, meskipun situs di Chad utara tempat fosil ditemukan adalah sebuah gurun tandus hari ini.

Salah satu indikasi bahwa Sahelanthropus adalah nenek moyang manusia adalah tengkorak Toumai memiliki gigi taring yang relatif kecil.

Itu adalah sesuatu yang terlihat pada nenek moyang manusia lain dan manusia modern tetapi tidak pada kera modern lainnya, dan para ilmuwan berpikir itu mungkin merupakan tanda berkurangnya agresi.

Studi ini menunjukkan bahwa baik berjalan tegak dan gigi taring yang lebih kecil berevolusi pada waktu yang hampir bersamaan, kata Gen Suwa, seorang profesor paleoantropologi di Universitas Tokyo yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Dan itu bisa jadi karena berjalan tegak berevolusi dari kebutuhan untuk membawa makanan ke pasangan dan kerabat, yang merupakan adaptasi sosiologis ke tingkat agresi yang lebih rendah di antara individu.

"Ini mungkin awal dari asal-usul kita," kata Suwa melalui surel.

Reporter Magang: Gracia Irene

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meneruskan Teori Darwin, Ilmuwan Soroti Bagaimana Pertama Kali Manusia Bisa Berjalan Tegak?
Meneruskan Teori Darwin, Ilmuwan Soroti Bagaimana Pertama Kali Manusia Bisa Berjalan Tegak?

Penelitian terbaru di jurnal Innovation ungkap evolusi pergerakan manusia. Tim ilmuwan gunakan fosil kera prasejarah, Lufengpithecus 6 juta tahun. Simak disini

Baca Selengkapnya
Studi Terbaru Buktikan Manusia Purba Neanderthal Berburu Singa 48.000 Tahun Lalu
Studi Terbaru Buktikan Manusia Purba Neanderthal Berburu Singa 48.000 Tahun Lalu

Temuan ini mengungkap keterampilan berburu dan kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan prasejarah.

Baca Selengkapnya
Fosil Telinga Kera Berusia 6 Juta Tahun Ungkap Bagaimana Manusia Bisa Berjalan Tegak Dua Kaki
Fosil Telinga Kera Berusia 6 Juta Tahun Ungkap Bagaimana Manusia Bisa Berjalan Tegak Dua Kaki

Fosil yang dianalisis peneliti milik Lufengpithecus, yang ditemukan di Yunan, China.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern
Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern

Asal-usul spesies kita, Homo sapiens, telah menjadi teka-teki bagi para ahli paleoantropologi selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya
Berapa Lama Jasad Manusia dapat Bertahan Sebelum Terurai?
Berapa Lama Jasad Manusia dapat Bertahan Sebelum Terurai?

Seberapa lama terurainya tubuh manusia bisa sangat tergantung dari sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Bukti Homo Sapiens Gunakan Busur dan Anak Panah 40.000 Tahun Lebih Awal dari Dugaan Sebelumnya
Arkeolog Temukan Bukti Homo Sapiens Gunakan Busur dan Anak Panah 40.000 Tahun Lebih Awal dari Dugaan Sebelumnya

Bukti batu api yang dijadikan sebagai anak panah ditemukan di gua Prancis.

Baca Selengkapnya
Ditemukan Hunian dari Zaman Pleistosen, Ini Sederet Fakta Gua Harimau di Ogan Komering Ulu
Ditemukan Hunian dari Zaman Pleistosen, Ini Sederet Fakta Gua Harimau di Ogan Komering Ulu

Penelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.

Baca Selengkapnya
Homo Sapiens Adalah Spesies Manusia Purba, Simak Ciri-cirinya
Homo Sapiens Adalah Spesies Manusia Purba, Simak Ciri-cirinya

Proses evolusi Homo Sapiens dimulai sekitar lebih dari 200.000 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Ungkap Temuan: Kapan Manusia Purba Mulai Berbicara!
Arkeolog Ungkap Temuan: Kapan Manusia Purba Mulai Berbicara!

Kemampuan berbicara manusia purba pertama kali tercatat di wilayah Afrika timur dan selatan.

Baca Selengkapnya