Merdeka.com - Sebuah ledakan keras menghantam pusat kota Kabul pada Selasa (19/4) pagi waktu setempat. Ledakan ini diketahui diikuti dengan serangkaian baku tembak. Pemerintah Afghanistan belum menuliskan berapa jumlah orang tewas, namun media lokal mengatakan sedikitnya 24 orang tewas.

Presiden Afghanistan Ashraf Gani mengumumkan insiden itu, tetapi tidak merinci jumlah korban tewas. Lokasi ledakan dekat dengan Kedutaan besar Amerika Serikat.

Pejabat medis melansir angka korban luka mencapai 161 orang, seperti diberitakan laman The New York Times. Area ledakan merupakan daerah ramai karena orang mulai beraktivitas. Sampai berita ini dilansir, sirine ambulan terdengar memekik telinga mengangkut para korban.

Sediq Sediqqi, juru bicara menteri dalam negeri Afghanistan mengatakan ledakan bersumber dari sebuah truk. Kemungkinan besar, ledakan dipicu oleh aksi bunuh diri pelaku.

Pasukan keamanan elit telah bergerak memberikan perlindungan kepada para pejabat senior pemerintah. Informasi lain dari pejabat poilisi setempat mengatakan, militan yang masuk usai ledakan juga telah direspon cepat oleh unit keamanan Afghanistan.

Ledakan ini diklaim oleh kelompok Taliban, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam pernyataannya mengaku kelompoknya bertanggung jawab. "Sebuah truk penuh dengan peledak didetonasikan sebelum para pejuang masuk bergabung," kata Mujahid.

Diketahui serangan Taliban hari ini sudah diumumkan mereka sejak minggu lalu. Mereka mengaku akan melancarkan serangan tahunan musim semi. Laporan yang beredar adalah para pelaku bom bunuh diri diketahui sudah masuk kota sebelumnya untuk merencanakan serangan.