Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Munculnya Karpet Terbang Ajaib dalam Peradaban Kuno, Awalnya Ternyata Bukan Karpet

Sejarah Munculnya Karpet Terbang Ajaib dalam Peradaban Kuno, Awalnya Ternyata Bukan Karpet

Sejarah Munculnya Karpet Terbang Ajaib dalam Peradaban Kuno, Awalnya Ternyata Bukan Karpet

Karpet terbang ajaib, salah satu cerita paling ikonik dalam budaya timur.

Kehadiran karpet ini, yang juga dikenal sebagai karpet terbang, telah menjadi bagian integral dari sejumlah kisah legendaris.

Meski seringkali dihubungkan dengan kisah dalam “Seribu Satu Malam”, karpet terbang ajaib juga muncul dalam berbagai tradisi tulisan sejarah.

Dilansir Ancient Origins, dalam versi awal cerita “Aladdin dan Lampu Ajaib”, adegan penculikan Putri Badroulbadour dan pengantinnya pada malam pernikahan mereka tidak melibatkan karpet terbang, melainkan tempat tidur pernikahan mereka yang diangkut di udara oleh jin dari lampu ajaib.

Karpet tebang baru muncul dalam versi-versi yang lebih modern, salah satunya adalah dalam film Aladdin produksi Walt Disney pada tahun 1992.

Sejarah Munculnya Karpet Terbang Ajaib dalam Peradaban Kuno, Awalnya Ternyata Bukan Karpet
Sejarah Munculnya Karpet Terbang Ajaib dalam Peradaban Kuno, Awalnya Ternyata Bukan Karpet

Namun, sejarah karpet terbang sebenarnya dapat ditelusuri lebih jauh ke masa lalu. Raja Sulaiman dari Israel disebut-sebut sebagai tokoh historis pertama yang terkait dengan karpet terbang.

Terdapat setidaknya dua versi cerita yang menghubungkan Raja Sulaiman dengan karpet ajaib ini. Salah satu dari cerita ini diyakini ditulis oleh Isaac Ben Sherira, seorang sarjana Yahudi abad ke-13. Cerita ini disusun dari dua karya kuno yang sekarang sudah hilang.

Dalam cerita versi Sherira, Ratu Legendaris Sheba memiliki seorang alkemis kerajaan yang berhasil membuat permadani kecil melayang di atas tanah.

Beberapa tahun kemudian, alkemis ini mengembangkan kemampuannya ketika menemukan rahasia berada pada pewarnaan karpet, bukan dalam proses pembuatannya. Ratu kemudian membuat sebuah karpet ajaib yang terbuat dari sutera hijau yang dihiasi dengan emas dan perak, serta dihiasi dengan berlian dan batu mulia lainnya.

Sejarah Munculnya Karpet Terbang Ajaib dalam Peradaban Kuno, Awalnya Ternyata Bukan Karpet

Karpet ini begitu besar sehingga pasukan raja bisa berdiri di atasnya.

Ketika karpet itu akhirnya tiba di tangan Raja Sulaiman, sang raja tengah sibuk membangun Bait Suci di Yerusalem. Karena kesibukan tersebut, Raja Sulaiman tidak bisa menerima langsung hadiah itu dan memberikannya kepada salah satu pengikutnya. Namun, penerimaan dingin ini sangat memilukan hati Ratu Sheba, dan dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan karpet ajaib.

Sejarah Munculnya Karpet Terbang Ajaib dalam Peradaban Kuno, Awalnya Ternyata Bukan Karpet

Tanpa dukungan kerajaan, sang alkemis dan pengrajinnya tidak lagi bisa membuat karpet terbang, sehingga pengetahuan tersebut pun hilang. Ada pula yang berpendapat pengrajin-pengrajin ini mengembara selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menetap di suatu tempat di wilayah Mesopotamia.

Dalam versi lain tentang kisah Raja Sulaiman, sang raja diberikan karpet terbang oleh Tuhan sendiri. Karpet ini dikatakan mampu membawa 40.000 orang di udara pada satu waktu.

Namun, kepemilikan karpet ini membuat kesombongan Raja Sulaiman tumbuh setiap hari. Akhirnya, Tuhan memutuskan untuk menghukum Raja Sulaiman, dan ketika karpet terbang itu sedang terbang di udara, Dia mengguncangnya, sehingga 40.000 orang yang berada di atasnya jatuh dan tewas.

Karpet terbang tidak hanya dianggap sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai senjata dalam perang dalam beberapa cerita.

Karpet terbang tidak hanya dianggap sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai senjata dalam perang dalam beberapa cerita.

Salah satu kisah terkait dengan raja Partia akhir abad ke-2 SM bernama Phraates II. Pada tahun 130 SM, raja ini terlibat dalam perang dengan Antiochus VII, penguasa Kekaisaran Seleukia. Dalam cerita tersebut, Phraates melayang dari puncak Pegunungan Zagros di atas sebuah karpet atau sehelai kain untuk menghadapi musuhnya yang dia hancurkan dengan api dan petir.

Phraates disambut dengan penuh kemenangan ketika dia kembali, dan dia dikatakan melayang di atas kepala rakyatnya dengan karpet terbangnya. Dalam kisah lain, pada abad ke-3 Masehi, penguasa Sasania bernama Shapur juga dikatakan memiliki karpet terbang. Dengan menggunakan karpet ini, Shapur menyusup ke dalam perkemahan pasukan Romawi suatu malam, mengejutkan Kaisar Valerian yang sedang tidur, dan menculiknya.

Dalam sejarah dan mitologi, karpet terbang ajaib tetap menjadi simbol keajaiban dan petualangan yang menakjubkan.

Kehadirannya yang abadi dalam berbagai cerita telah memastikan bahwa keajaiban karpet terbang terus menginspirasi generasi demi generasi.

Meskipun hanya legenda, cerita-cerita tentang karpet terbang membawa kita pada perjalanan melintasi waktu dan budaya yang tak terlupakan.

Mengenal Mlumah Murep, Tradisi Larangan Perkawinan di Masyarakat Ponorogo
Mengenal Mlumah Murep, Tradisi Larangan Perkawinan di Masyarakat Ponorogo

Dalam bahasa Jawa, mlumah berarti terlentang dan murep artinya tengkurap.

Baca Selengkapnya
Sejarah Upacara Memayu, Tradisi Sedekah Bumi Asal Cirebon sebagai Bentuk Penghormatan
Sejarah Upacara Memayu, Tradisi Sedekah Bumi Asal Cirebon sebagai Bentuk Penghormatan

Pelaksanaan Upacara Memayu dan ider-ideran bertujuan sebagai bentuk penghormatan masyarakat Trusmi terhadap leluhur yang telah banyak berjasa.

Baca Selengkapnya
Penemuan Makam Berusia 9.500 Tahun Ungkap Sejarah Munculnya Budidaya Tanaman Paling Awal
Penemuan Makam Berusia 9.500 Tahun Ungkap Sejarah Munculnya Budidaya Tanaman Paling Awal

Makam ini berasal dari Zaman Perunggu Awal, ditemukan di wilayah Turki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lahir ke Dunia Disambut Gempa Dahsyat, Bayi Mungil Ini Terpaksa Tinggal di Tenda
Lahir ke Dunia Disambut Gempa Dahsyat, Bayi Mungil Ini Terpaksa Tinggal di Tenda

Khadijah baru saja melahirkan ketika gempa mengguncang Maroko pada Jumat.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk

Tradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kirab Kebo Bule pada Malam 1 Suro, Diyakini Bawa Berkah
Sejarah Kirab Kebo Bule pada Malam 1 Suro, Diyakini Bawa Berkah

Beberapa orang meyakini, kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.

Baca Selengkapnya
Ukiran 500 Jejak Kaki dari Zaman Batu Bikin Takjub Ilmuwan, Setelah Ditelusuri Terungkap Pemiliknya
Ukiran 500 Jejak Kaki dari Zaman Batu Bikin Takjub Ilmuwan, Setelah Ditelusuri Terungkap Pemiliknya

Setelah melakukan pelacakan terhadap ratusan jejak kaki ini, ilmuwan mengungkap pemilik jejak kaki ini.

Baca Selengkapnya
Patung Satu Keluarga Berusia 8.500 Tahun Ditemukan, Ungkap Kehidupan Masa Lalu di Turki
Patung Satu Keluarga Berusia 8.500 Tahun Ditemukan, Ungkap Kehidupan Masa Lalu di Turki

Temuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah Anatolia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Upah-Upah, Bentuk Ucapan Syukur Masyarakat Labuhan Batu
Mengenal Tradisi Upah-Upah, Bentuk Ucapan Syukur Masyarakat Labuhan Batu

Tradisi upah-upah biasanya dilengkapi dengan jamuan kecil maupun besar serta doa dan selamat atas tercapainya suatu hal.

Baca Selengkapnya