Sejarah Kirab Kebo Bule pada Malam 1 Suro, Diyakini Bawa Berkah
Beberapa orang meyakini, kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.
Beberapa orang meyakini, kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.
Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah. Pada malam ini diadakan kirab benda pusaka yang diarak dengan beberapa kerbau. Bukan sembarang kerbau, kerbau ini milik Keraton Surakarta yang dikenal masyarakat sebagai Kebo Bule. Dinamakan Kebo Bule karena Kerbau ini memiliki warna putih kemerahan yang berbeda dari warna kerbau pada umumnya. Tradisi ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat karena acaranya diadakan hanya 1 tahun sekali. Acara ini akan berlangsung di 2 lokasi yaitu pada Kraton Surakarta dan Puro Mangkunegaran. Rute yang akan ditempuh pada saat Kirab kurang lebih sejauh 3 km.
Pada malam 1 Suro masyarakat melakukan berbagai ritual yang sudah dilakukan sejak turun-temurun. Masyarakat percaya bahwa Kirab Kebo Bule ini dianggap membawa berkah. Perayaan Kirab Kebo Bule tidak terlepas dari berbagai aspek sejarahnya dan peranannya. Foto: Pixabay
Melansir dari e-jurnal.wicida.ac.id berjudul PENELUSURAN SEJARAH KEBO BULE “KYAI SLAMET” DI KERATON SURAKARTA DAN KELAHIRAN KESENIAN KEBO BULE SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM DI PONOROGO karya Rudianto, dkk. Kebo Bule juga dikenal dengan sebutan Kebo Bule Kyai Slamet. Kebo Bule adalah salah satu kenang-kenangan dari dari Adipati Ponorogo.
Diberikan hadiah karena Pakubuwono II berhasil merebut kembali Keraton Kartasura.
Kerbau tersebut menjadi pengawal Sunan Pakubuwono II dari Ponorogo menuju Keraton Surakarta pada tahun 1742. Kebo Bule selalu berjalan di belakang benda pusaka milik Kyai Slamet sehingga dinamai dengan sebutan Kebo Bule Kyai Slamet. Foto:Freepik
Dalam sejarahnya, benda pusaka Kyai Slamet sering dibawa keliling Keraton dan selalu diiringi oleh Kebo Bule setiap Hari Selasa dan Jumat Kliwon. Rutinitas ini kemudian mejadi tradisi di masyarakat setempat. Kebo Bule pun jadi hewan yang diistimewakan. Foto: Freepik
Pada malam 1 Suro, Kebo Bule yang dikeramatkan oleh masyarakat selalu dijadikan pengawal pada saat kirab. Masyarakat percaya bahwa Kebo Bule akan mendatangkan berkah. Kebo Bule ini dikeramatkan karena menjadi salah satu pusaka Kraton Surakarta. Kerbau ini hanya dikeluarkan ketika pada perayaan tertentu, misalnya seperti pada acara kirab malam 1 Suro. Dilansir dari Liputan6.com, masyarakat meyakini bisa mendatangkan berkah dengan cara memberi makan Kebo Bule yang sudah lama dikeramatkan. Kebo Bule dipercaya oleh masyarakat setempat memiliki berbagai kekuatan ghoib dan keajaiban yang muncul.
Malam 1 suro adalah malam yang sakral bagi masyarakat Surakarta. Adanya hal mistis membuat masyarakat mempercayai hal yang sudah diwariskan dari leluhurnya. Kebo Bule menjadi tokoh utama dalam perayaan kirab. Kehadiran kerbau diharapkan membawa keselamaatan dan kekuatan bagi masyarakat.
Melansir dari Journal of Multidisciplinary Studies berjudul “Presepsi Mahasiswa IAIN Surakarta terhadap Ritual 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta” karya Dian Puspa Safitri, dkk, makna Kebo Bule dalam Kirab 1 Suro melambangkan keselamatan bagi masyarakat. Kebo Bule dimaknai sebagai simbol keselamatan dan penolak balak. Secara konsep penolak segala bahaya agar selamat dari sebuah bencana.
Masyarakat mengikuti acara tersebut karena percaya bahwa Kebo Bule memiliki kekuatan mendatangkan berkah bagi yang mengikuti rangkaian prosesi tersebut. Beberapa orang percaya, sisa makanan, bunga, dan kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.
Orang sukses tak hanya berasal dari pekerja kantoran dengan jabatan tinggi.
Baca SelengkapnyaRumah ini memiliki arti badak yang sedang menguap. Rumah Badak Heuay banyak ditemui di Sukabumi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJangan menjadi kaum yang merasa nggak enak saat dimintai bantuan oleh orang lain. Saat ini Anda harus mampu berani berkata tidak.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan yang tipis di antara ketiga binatang itu.
Baca SelengkapnyaTaharqa dikenal sebagai firaun kulit hitam yang menunjukkan kekuatan tak tertandingi dalam sejarah Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih mencari Cawapres untuk menemaninya bertarung di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJika penelitian berhasil, maka ada secercah harapan bagi kaum laki-laki yang mengalami nasib ini.
Baca SelengkapnyaSegala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi.
Baca SelengkapnyaUntuk badan peradilan lainnya, Peradilan TUN 56 laporan, Tipikor 54 laporan, PHI 14 laporan, Peradilan Militer 8 laporan dan Niaga 36 laporan.
Baca Selengkapnya