Taharqa, Sosok Firaun Kulit Hitam Paling Kuat dalam Sejarah Mesir Kuno
Taharqa dikenal sebagai firaun kulit hitam yang menunjukkan kekuatan tak tertandingi dalam sejarah Mesir Kuno.
adalah putra Piye dan memerintah sebagai firaun dari Dinasti ke-25 Mesir serta raja Kerajaan Kush di Sudan Utara antara tahun 690 dan 664 SM. Pada masa pemerintahannya, ia menjadi fokus utama dalam sejarah Mesir ketika Mesir dan Nubia bersatu di bawah kekuasaannya.
Dalam perjalanan hidupnya, Taharqa menghadapi tantangan besar, termasuk perang dengan pasukan Asyur yang mendominasi medan perang kala itu. Meskipun terjadi pertempuran sengit, sejarah masih mempertanyakan apakah kedua pasukan tersebut benar-benar bertempur.
Taharqa naik tahta sebagai wakil bupati selama pemerintahan Shabataka, saudara sepupunya, tetapi kemudian memimpin pasukan Mesir melawan serangan Asyur yang mengancam kedaulatan Mesir.
Sekitar tahun 688 SM, Taharqa naik takhta dengan haknya sendiri. Beberapa tahun berikutnya relatif damai. Taharqa ingin mengontrol dan mengetahui peristiwa penting di negara-negara tetangga Asia. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memindahkan ibu kotanya ke Tanis di Delta.
Sumber: Ancient Pages
Pada tahun 671 SM, Mesir dan Asyur kembali menghadapi konfrontasi, jadi Taharqa bersiap untuk berperang demi kelangsungan hidup Mesir.
Namun, raja Asyur, Esarhadon, melintasi Gurun Sinai dan mengalahkan pasukan Taharqa di perbatasan. Taharqa terpaksa melarikan diri ke Mesir Hulu saat Asyur merebut Mesir Hilir, tetapi ia tak pernah menyerah.
Sumber: Ancient Pages
berita untuk kamu.
Dua tahun kemudian, Taharqa kembali dengan pasukan baru dan berhasil mendapatkan kembali kendali atas Delta.
Namun, kesuksesan ini tidak berlangsung lama, dan penerus Esarhadon, Ashurbanipal, memukul Taharqa ke selatan lagi.
Sejarah Alkitab
Sejarah Taharqa juga berperan penting dalam kisah penyelamatan bangsa Ibrani ketika mereka dikepung oleh raja Asyur Sennacherib, menurut catatan Alkitab.
Selama masa pemerintahannya, Taharqa juga menginspirasi banyak proyek arsitektur. Dia mendirikan monumen besar di berbagai lokasi termasuk Karnak, Thebes, dan Tanis di Mesir, serta beberapa kuil di wilayah Kush.
Salah satu bukti arkeologi yang paling menarik adalah kuil Taharqa di Kawa, Sudan, menjadi bangunan terbesar yang masih utuh di Mesir.
Arkeolog yang melakukan penggalian di Mesir telah menemukan kuil-kuil dengan prasasti Nubia dan artefak Nubia yang sangat canggih di dalam makam dan istana. Banyak temuan arkeologi digali di Meroë dan Kawa di Sudan saat ini.
Dimakamkan di Sudan
Akar Afrika dari suku Nubia terlihat dalam hubungannya dengan adat keagamaan mereka dan bagaimana budaya mereka tetap sangat dipengaruhi oleh Mesir bahkan setelah mereka mundur ke Nubia.
Temuan-temuan menarik ini menunjukkan ciri dan budaya Mesir dan Afrika menyatu.
Kisah Taharqa adalah salah satu kisah luar biasa tentang bagaimana kekuasaan, budaya, dan perjuangan melebur menjadi satu dalam sejarah Mesir Kuno dan Afrika.
Taharqa meninggal di Thebes pada tahun 664 SM dan dimakamkan di Nuri, Sudan Utara. Penerusnya adalah Tantamani, putra Shabaka.
- Pandasurya Wijaya
Ada tujuan tertentu kenapa Firaun menikah dengan saudara sedarah.
Baca SelengkapnyaZaman Mesir Kuno ada beragam dewa dan dewi yang mereka sembah. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaSelain itu, gua ini juga menyimpan sejumlah karya seni, termasuk tulang auroch yang diukir dengan gambar auroch dan wajah manusia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa orang meyakini, kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.
Baca SelengkapnyaSaat ini diyakini yang menghisap darah hanya nyamuk betina.
Baca SelengkapnyaTak banyak orang tahu, kentut ternyata memiliki sejarah dan makna yang beragam dalam berbagai budaya.
Baca SelengkapnyaBiasanya ilmuwan harus menggali lebih dalam untuk menemukan artefak. Tapi tidak kali ini.
Baca SelengkapnyaJerapah ini jadi satu-satunya binatang yang aneh di dunia.
Baca SelengkapnyaPeradaban ini ada di bawah kaki kita, tapi mungkin seringkali tidak kita sadari.
Baca Selengkapnya