Ilmuwan Temukan Fosil Laba-laba Laut Berusia 160 Juta Tahun, Hidup di Era Dinosaurus
Penemuan ini tidak hanya menghadirkan gambaran tentang hewan laut purba ini, tetapi juga membawa pemahaman baru tentang evolusi dan keragaman mereka selama periode Jurassic.
Foto: Dr Romain Sabroux
Tim peneliti yang dipimpin Dr. Romain Sabroux dari Fakultas Ilmu Bumi Universitas Bristol, telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap temuan ini.
Mereka menemukan, fosil laba-laba laut ini memiliki karakteristik morfologis yang mirip dengan spesies laba-laba laut yang masih hidup di masa kini.
Sumber: Ancient Pages
Keragaman Laba-laba
Temuan ini menegaskan bahwa keragaman laba-laba laut yang kita kenal saat ini telah mulai membentuk wujudnya sejak zaman Jurassic.
Teknologi Mutakhir
Dalam upaya memahami fosil-fosil ini dengan lebih rinci, para peneliti menggunakan teknologi mutakhir seperti X-ray mikrotomografi dan Reflectance Transformation Imaging. Dengan metode ini, mereka mampu memeriksa morfologi fosil secara detail, memastikan adanya hubungan dekat antara fosil-fosil ini dengan famili laba-laba laut yang masih hidup saat ini.
berita untuk kamu.
Selain itu, penemuan ini memberikan kontribusi penting dalam metode analisis jam molekuler. Peneliti menggunakan fosil-fosil ini sebagai titik kalibrasi untuk mengukur waktu evolusi menggunakan urutan DNA.
Hasil dari analisis ini mengungkapkan, beberapa famili laba-laba laut yang ada saat ini, seperti Colossopantopodus boissinensis dan Palaeoendeis elmii, telah ada sejak periode Jurassic.
Rencana penelitian berikutnya melibatkan penyelidikan lebih lanjut terhadap fosil fauna pycnogonid dari berbagai periode geologis. Dengan demikian, para peneliti berharap dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang evolusi dan keragaman laba-laba laut selama sejarah Bumi.
Diharapkan melalui analisis lebih lanjut terhadap fosil-fosil dari periode-periode yang berbeda, kita dapat mengungkap rahasia evolusi dan adaptasi makhluk-makhluk laut ini dalam menghadapi perubahan lingkungan.
"Fosil-fosil ini memberi kita gambaran tentang laba-laba laut yang hidup 160 juta tahun yang lalu. Ini sangat menarik ketika Anda telah mengerjakan pycnogonids hidup selama bertahun-tahun. Sungguh menakjubkan bagaimana pycnogonids ini terlihat sangat familiar dan juga sangat eksotis. Familiar, karena Anda pasti bisa mengenali beberapa famili yang masih ada hingga saat ini, dan eksotik karena perbedaan kecil seperti ukuran kaki, panjang tubuh, dan beberapa ciri morfologi lainnya yang tidak Anda temukan pada spesies modern. Sekarang kami menantikan penemuan fosil berikutnya – dari periode Jurassic dan periode geologi lainnya – sehingga kami dapat melengkapi gambarannya!” jelas Dr. Romain Sabroux.
Penemuan fosil-fosil langka ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga membuka pintu menuju wawasan yang lebih dalam tentang evolusi dan perjalanan panjang laba-laba laut. Dengan harapan bahwa penemuan fosil-fosil baru di masa depan akan semakin memperkaya gambaran evolusi makhluk-makhluk laut ini, kita dapat lebih menghargai keragaman kehidupan di Bumi yang telah mengalami perubahan selama jutaan tahun.
Sumber: Ancient Pages
- Hari Ariyanti
Para peneliti berhasil mengidentifikasi dinosaurus baru yang dijuluki sebagai “dinosaurus raksasa” yang sebelumnya tidak pernah diketahui.
Baca SelengkapnyaTim ilmuwan dari India berhasil mengungkap sisa-sisa fosil dari dinosaurus pemakan tumbuhan berleher panjang.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun ilmuwan berhasil menemukan fosil jenis dinosaurus baru. Diperkirakan jumlahnya masih banyak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ilmuwan menamakan fosil dinosaurus yang sedang hamil ini "Fiona".
Baca SelengkapnyaMakhluk purba yang buas dan mengerikan ini hidup di Zaman Permian, sebelum peristiwa kepunahan massal terjadi di Bumi.
Baca SelengkapnyaFakta terkait telur dinosaurus ini terungkap ketika peneliti menemukan fosil terbaru.
Baca SelengkapnyaJejak ini ditemukan di situs yang terdapat banyak fosil jejak dinosaurus jenis lainnya.
Baca SelengkapnyaTapak kaki fosil yang mirip burung, berusia 210 juta tahun, muncul 60 juta tahun sebelum kemunculan genus Archaeopteryx, burung tertua yang ditemukan.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengejutkan para ilmuwan karena hewan lunak seperti ini jarang terawetkan. Sejauh ini lebih mudah menemukan fosil hewan bercangkang keras.
Baca Selengkapnya