Wisatawan Membludak, Muncul Gerakan Go Home di Spanyol
Sektor pariwisata telah menyumbang 12,8 persen Produk Domestik Bruto Spanyol.
spanyol![Wisatawan Membludak, Muncul Gerakan Go Home di Spanyol](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/30/1714479768377-94iyz.jpeg)
Sektor pariwisata telah menyumbang 12,8 persen Produk Domestik Bruto Spanyol.
![Wisatawan Membludak, Muncul Gerakan Go Home di Spanyol](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/30/1714479737410-t2bdu.jpeg)
Wisatawan Membludak, Muncul Gerakan Go Home di Spanyol
Masyarakat Kepulauan Canary, Spanyol secara intens melakukan aksi Go Home.
Sebuah gerakan anti pariwisata.
- Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
- Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi
- 7 Wisata Pulau Bali dan Sekitarnya yang Eksotis, Pemandangannya Memanjakan Mata
- Jumlah Wisatawan ke Sumatera Barat Anjlok 22 Persen Akibat Bencana
- Anak Trauma sampai Histeris, Warga Kota Wisata Minta TNI Ganti Rugi dan Tanggung Jawab
- BPS Ungkap Kondisi Perekonomian Sumsel Periode Januari-Maret 2024
Melansir The Economic Times, Kepulauan Canary merupakan destinasi wisata paling banyak dikunjungi.
Setiap tahunnya, pulau ini dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahun.
Kepulauan Canary dikenal dengan lanskap vulkanik dan sinar matahari sepanjang tahun serta menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia.
![Wisatawan Membludak, Muncul Gerakan Go Home di Spanyol](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/30/1714479493361-9965.jpeg)
Seruan Go Home digerakan, setelah masyarakat lokal menuntut agar mereka diberi lebih banyak suara dalam menghadapi situasi yang menurut mereka sebagai pembangunan tidak terkendali dan merusak lingkungan.
![Wisatawan Membludak, Muncul Gerakan Go Home di Spanyol](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/30/1714479520832-b0aipj.jpeg)
Beberapa masyarakat setempat yang tergabung dengan gerakan ini juga mengusung tema "Canaries Sold Out" dan memulai mogok makan "tanpa batas waktu". Aksi ini sebagai tekanan kepada pihak berwenang.
Canaries menerima 16 juta pengunjung tahun lalu, lebih dari tujuh kali lipat populasinya yang berjumlah sekitar 2,2 juta orang.
"Angka ini merupakan tingkat yang tidak berkelanjutan mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki negara ini," kata Victor Martin, juru bicara kelompok tersebut.
Menariknya, gerakan anti pariwisata juga bermunculan di tempat lain di Spanyol.
Di pelabuhan selatan Malaga di Costa del Sol, pusat model pariwisata “soy y playa” atau “matahari dan pantai” yang sudah berusia puluhan tahun di Spanyol, terdapat stiker dengan slogan-slogan yang tidak bersahabat pada dinding destinasi wisata atau sejumlah kafe dengan tulisan seperti “Ini dulunya adalah rumah saya” dan “pergi”.
Di Barcelona dan Kepulauan Balearic, para aktivis memasang tanda palsu di pintu masuk beberapa pantai populer yang memperingatkan dalam bahasa Inggris akan risiko "batu berjatuhan" atau "ubur-ubur berbahaya".
Gerakan menentang pariwisata ini dimulai sebelum pandemi Covid-19.
Masyarakat setempat melakukan gerakan protes ini karena menganggap Spanyol, khususnya di Barcelona, telah mengalami overtourism.
![Wisatawan Membludak, Muncul Gerakan Go Home di Spanyol](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/30/1714479659331-fennu.jpeg)
Kini, setelah pembatasan perjalanan akibat pandemi dicabut, Spanyol menerima rekor kunjungan wisatawan mancanegara 85,1 juta.
Menteri Perumahan Isabel Rodriguez mengatakan, tindakan perlu diambil untuk membatasi jumlah apartemen wisata.
"Namun menekankan bahwa pemerintah sadar akan pentingnya sektor pariwisata yang menyumbang 12,8 persen Produk Domestik Bruto Spanyol" ucap Isabel.