Wapres JK tanggapi pujian bos ADB mengenai Rupiah dan cadev RI
Merdeka.com - Presiden Asian Development Bank (ADB), Takehiko Nakao melihat cadangan devisa Indonesia semakin membaik dan kondisi nilai mata uang juga semakin stabil.
Berdasarkan data tersebut, ADB menilai Indonesia masih belum membutuhkan peningkatan nilai pinjaman dari posisi yang sudah ditentukan saat ini sebesar USD 10 miliar dalam 5 tahun ke depan.
Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, Indonesia memang sedang memperketat aturan mengenai ekspor, yang merupakan salah satu sumber devisa.
"Cadangan devisa salah satunya kita akan membikin aturan ekspor yang lebih baik. Artinya, kalau ekspor itu harus devisanya masuk dan harus diaturlah sebagaimana negara-negara lain mengaturnya. Seperti itu," ucap JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (12/2).
Di sisi lain, lanjut JK, pemerintah juga memperketat impor barang yang tidak masuk skala prioritas. Dengan demikian, kebutuhan dolar Amerika Serikat (USD) semakin terkontrol dan stabilitas nilai tukar rupiah semakin terjaga.
"Kemudian, kita mengurangi impor yang tidak perlu," imbuh JK.
Hal ini akan berimbas pada cadangan devisa Indonesia di Bank Indonesia bisa terus terjaga untuk dipergunakan pada saatnya dibutuhkan, semisal untuk intervensi pasar dalam upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2016 tercatat sebesar USD 102,1 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2015 sebesar USD105,9 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Arbonas Hutabarat mengatakan, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan devisa, antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, termasuk pembayaran pokok dan bunga global bond yang jatuh tempo.
"Posisi cadangan devisa per akhir Januari 2016 tersebut masih cukup membiayai 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Arbonas seperti dikutip dari situs BI, Minggu (7/2).
Menurut bank sentral, posisi cadangan devisa masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaCak Imin mengungkapkan, anak muda memiliki energi besar untuk menjadi bagian terdepan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengusung visi Gerak Cepat Indonesia Unggul
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaIde yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca Selengkapnya