Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan penjelasan mengenai polemik kritik proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) yang tengah ramai dibicarakan. Menurutnya, kritik tersebut bukan hal baru karena telah disampaikannya pada Presiden Jokowi sejak dua tahun lalu.

"Pada rapat kabinet dua tahun lalu sudah saya sampaikan juga," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (29/1).

Dia juga menjelaskan kritik saat ini dimaksudkan untuk para konsultan dan insinyur Indonesia agar lebih berhati-hati dalam membuat perencanaan. "Kritik saya bicara dalam kerangka profesional. Kritik saya pada insinyur dan konsultan pada acara saat itu," tuturnya.

Wawancara Jusuf Kalla oleh KLY ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Berdasarkan perhitungannya, dalam proyek LRT Jabodebek, biaya pembangunan bisa dibuat lebih murah lagi. Melalui pembangunan jalur di darat untuk rute arah Bogor.

"Kalau dalam kota memang harus melayang. Tapi kok ke Bogor elevated (melayang) yang harganya lebih mahal. Padahal bisa dibangun di pinggir tol," jelasnya.

Dia mengakui bahwa pembangunan infrastruktur penting untuk kemajuan Indonesia. Namun, tetap harus melalui perencanaan yang matang. "Infrastruktur seperti LRT memang penting tapi jangan kemahalan karena salah perencanaan," tutupnya.