Volume Penjualan Semen Baturaja Anjlok 3 Persen
Merdeka.com - Meski permintaan semen nasional pada Oktober 2019 tumbuh 7,4 persen (mom/month to month), tak berpengaruh positif terhadap penjualan semen Baturaja (SMBR). Volume penjualan dari perseroan ini turun sebesar 3 persen year on year (yoy).
Direktur Utama SMBR, Jobi Triananda Hasjim menjelaskan, penurunan volume penjualan tersebut dipengaruhi oleh kondisi industri semen nasional yang masih belum bergairah memasuki Triwulan IV tahun 2019. Pertumbuhan semen nasional pada bulan lalu tumbuh 7,4 persen namun belum mampu mengubah kondisi permintaan semen nasional sepanjang 2019 yang masih terkoreksi 1,2 persen yoy.
Namun, kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan permintaan semen di wilayah Sumbagsel yang merupakan basis wilayah pemasaran Semen Baturaja yang terkoreksi hingga 11,7 persen yoy.
"Industri semen nasional belum bergairah berpengaruh terhadap volume penjualan kita. Pada bulan lalu penjualan turun 3 persen," ungkap Hasjim, Kamis (5/12).
Dijelaskannya, SMBR sampai dengan Oktober 2019 berhasil mencatatkan penjualan semen sebesar 1,698 juta ton atau telah mencapai 73 persen dari target di tahun 2019. Perseroan berhasil menjaga market share SMBR di wilayah Sumbagsel hingga bulan Oktober 2019 yang mencapai 34 persen.
"Market share tertinggi berada di Sumsek yaitu sebesar 64 persen atau naik 10 persen yoy," ujarnya.
Pendapatan Tumbuh 2 Persen
Dikatakannya, pendapatan perseroan pun sampai dengan Oktober 2019 tetap tumbuh 2 persen yoy menjadi Rp1,582 triliun dari Rp1,552 triliun. Pihaknya akan terus mengoptimalkan penjualan semen domestik melalui peningkatan fasilitas distribution centre untuk mengejar target di sisa 2 dua bulan terakhir.
"Kami sedang membangun dermaga jetty untuk memudahkan distribusi dari dan ke wilayah Palembang dan Jambi. Juga fokus mengembangkan bisnis hulu dan hilir serta melakukan berbagai efisiensi biaya produksi untuk mengoptimalkan pendapatan tahun ini," tukasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya