Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Virus Corona Bikin Investor Panik, Dana Asing Kabur dari RI Capai Rp171,6 T

Virus Corona Bikin Investor Panik, Dana Asing Kabur dari RI Capai Rp171,6 T investasi. shutterstock

Merdeka.com - Pandemi virus corona telah membuat pasar keuangan mengalami kepanikan dari para investor dan pelaku pasar global sehingga menyebabkan arus capital outflows yang besar, penguatan dolar secara global, dan tekanan pelemahan nilai tukar dunia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, ketidakpastian di pasar keuangan global sangat tinggi, seperti tercermin dari melonjaknya indikator VIX dari 18,8 menjadi 82,7 sebelum turun ke 50,9 setelah stimulus fiskal lebih dari USD 2 triliun oleh Pemerintah AS, serta penurunan suku bunga sebesar 100 bps dan injeksi likuiditas yang besar oleh the Fed.

Akibatnya, para investor global melepas aset-aset investasinya dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia, baik berupa obligasi, saham ataupun emas, dan menukarkannya ke simpanan tunai dalam mata uang dolar AS.

"Harga saham dunia anjlok, yield obligasi meningkat, dan harga emas juga sempat turun, sementara mata uang dolar AS semakin menguat dan nilai tukar berbagai mata uang negara lain melemah. Dalam periode yang sama, harga minyak dunia turun drastis akibat perselisihan antara Saudi Arabia dengan Rusia dan memperburuk kondisi pasar keuangan global," ujar Perry Warjiyo dalam rapat virtual dengan komisi XI DPR, Senin (6/4).

Capital Outflows

Dia menjelaskan, merebaknya pandemi Covid-19 juga mendorong keluarnya investasi portfolio (capital outflows) dari Indonesia dalam jumlah besar dan memberi tekanan pelemahan nilai tukar Rupiah. Aliran investasi portofolio total yang masuk sebesar Rp22,9 triliun dalam periode 1-19 Januari 2020 kemudian keluar dalam jumlah yang besar sejak merebaknya pandemi Covid-19, yaitu Rp171,6 triliun secara neto dalam periode 20 Januari hingga 1 April 2020.

"Sebagian besar capital outflows dari SBN yaitu sebesar Rp157,4 triliun dan dari saham sebesar Rp13,3 triliun. Besarnya capital outflows terutama terjadi pada Minggu II dan mencapai puncaknya pada Minggu III Maret 2020 akibat kepanikan para investor global dengan cepatnya pandemi Covid-19 di AS dan Eropa," kata Perry.

Pada saat yang sama, dolar AS menguat tajam dan terjadi keketatan pasokan dolar AS di pasar global. Akibatnya, nilai tukar Rupiah tertekan sehingga mengalami depresiasi sebesar 12,03 persen (point-to-point) atau 9,30 persen secara rerata dalam bulan Maret dibandingkan Februari 2020, meskipun Bank Indonesia telah melakukan intervensi dalam jumlah besar untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah, baik secara spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), maupun dengan pembelian SBN dari pasar sekunder.

Saat ini, rupiah berangsur-angsur stabil dan diperdagangkan di sekitar Rp16.400 per dolar sejak Minggu IV Maret 2020.

Reporter: Pipit Ika Ramadhani

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO

Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO

Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian

Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian

Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.

Baca Selengkapnya
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
Viral Wanita Bongkar Tabungan di Celengan, Isinya Rp45 Juta

Viral Wanita Bongkar Tabungan di Celengan, Isinya Rp45 Juta

Tak disangka saat dibuka uang dari celengan tersebut mencapai puluhan juta.

Baca Selengkapnya