Usai Jepang, ekspor nugget Indonesia incar pasar Timur Tengah dan Timor Leste
Merdeka.com - Indonesia melakukan ekspor perdana nugget ke Jepang. Selain Jepang, Indonesia tengah mengincar negara lain sebagai pasar ekspor produk tersebut seperti Timur Tengah dan Timor Leste.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita, mengakui peluang pasar di negara lain seperti Timur Tengah masih terbuka luas. Apalagi, menurutnya, produk Indonesia mempunyai keunggulan dari segi halal dan cita rasa khas Indonesia, yaitu beraroma rempah.
"Kita ini kan kaya akan rempah-rempah jadi ini jadi ciri khas Indonesia," ujar dia di Jonggol, Jawa Barat, Kamis (22/3).
Ketut menuturkan negara lain yang diincar sebagai pasar ekspor baru ialah Timor Leste. Maka dari itu, pemerintah terus mendorong dan mengawal dalam aspek Government to Government (G to G) dan harmonisasi standard persyaratan sanitary dengan negara-negara tujuan ekspor baru lainnya.
"Hal ini juga sebagai motivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya mempercepat ekspor komoditas peternakan lainnya," tutur dia.
Pemerintah, lanjutnya, terus berupaya meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor komoditas strategis pertanian. Salah satunya adalah daging ayam olahan.
"Kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pada 2045 menjadi lumbung pangan dunia sedikit demi sedikit ingin kita buktikan. Hari ini kita melepas ekspor perdana dengan jumlah sekitar 6.571 Kg ke Jepang yang merupakan langkah awal untuk menuju ekspor berikutnya," ujar dia.
Ketut menyebut, Indonesia saat ini telah mencapai swasembada daging ayam, telur dan ayam DOC (day old chicken). Bahkan Indonesia telah mampu mengekspor telur ayam tetas (hatching eggs) ke negara Myanmar, serta mengekspor daging ayam olahan ke Papua Nugini dan saat ini ke Jepang.
"Saya mencatat hari ini sebagai salah satu tonggak baru dalam pengembangan usaha peternakan khususnya dalam dunia perunggasan, karena produk unggas dapat menembus pasar Jepang," kata dia.
Menurut dia, Jepang terkenal sebagai negara yang memegang prinsip keamanan pangan yang tinggi. Dengan mulai terbukanya akses pasar ke Negeri Sakura, produsen daging ayam olahan lokal diharapkan terus dapat menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas pengiriman produk ekspornya.
Selain itu, dirinya juga meminta pengusaha lokal harus mampu menghadapi persaingan dengan produk Thailand, Cina, dan Brasil yang sudah lebih dulu masuk Jepang.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaTinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyakit hewan, pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK harus diperketat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAyam pelung memang menjadi salah satu ras ayam yang paling istimewa dan menarik perhatian.
Baca Selengkapnya