Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tumbuhkan Minat Belanja Kelas Menengah Masih jadi Masalah di Kuartal IV

Tumbuhkan Minat Belanja Kelas Menengah Masih jadi Masalah di Kuartal IV Ilustrasi berbelanja. ©Shutterstock/Yuri Arcurs

Merdeka.com - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, mengakui tingkat konsumsi rumah tangga untuk kalangan menengah ke atas masih sangat minim. Hal itu menjadi tantangan besar pemerintah untuk bagaimana meningkatkan konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2020.

"Kuartal IV satu kita lihat untuk menengah bawah ini sudah cukup optimal lewat perlindungan sosial. Bagaimana menengah ke atas? ini masih jadi tantangan," kata dia dalam APBN Kita, Senin (23/11).

Merespon kondisi tersebut, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga di kalangan menengah ke atas. Caranya dengan meyakinkan masyarakat bahwa protokol kesehatan harus benar-benar dilakukan dan disiplin, sehingga aktivitas dan permintaan akan bertambah.

"Kita lihat mal dan kegiatan di kota dan provinsi mulai jalan termasuk rumah makan dan lain-lain. Nungkin tantangan kita di transportasi dan pariwisata. Ke depan protokol penerbangan dan pariwisata betul-betul ditegakkan untuk memacu pertumbuhan kuartal IV dan ke depan," jelasnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Nathan Kacaribu menambahkan, untuk masyarakat kelas menengah sebagian besar memang sudah tertolong. Sebab, kebanyakan mereka tertolong juga dalam bentuk beralih dari sektor formal ke informal.

"Ini memang tantangan untuk kuartal IV gimana kita bisa memaksimalkan sisa 1,5 bulan untuk menuju realisasi semaksimal mungkin dari belanja negara," kata dia.

Pemerintah Harap Masyarakat Menengah Atas Bantu Ekonomi RI Dengan Giat Berbelanja

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mendorong kelompok masyarakat menengah atas untuk mau membelanjakan uang simpanannya. Permintaan itu diberikan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat menengah bawah yang terpukul akibat wabah pandemi Covid-19.

"Saat ini problemnya ketika banyak orang yang nganggur, banyak usaha yang tutup, sehingga daya beli masyarakat turun dan konsumsi masyarakat turun, sehingga ekonomi lesu," ujar Menteri Teten dalam sesi webinar, Jumat (24/7).

Oleh karenanya, dia memohon bantuan kelas menengah atas agar mau memakai uang simpanannya untuk menggerakkan ekonomi. "Kelompok masyarakat kelas menengah atas sebenarnya masih punya tabungan di bank mereka. Cuman memang kelas menengah ini menahan konsumsi sehingga ini perlu ada stimulus bagi produk-produk tertentu yang memungkinkan kelas menengah bisa belanja," imbuhnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Dibangun di Ketinggian 121 Meter, Rumah Konglomerat Ini Terancam Terbengkalai
Dibangun di Ketinggian 121 Meter, Rumah Konglomerat Ini Terancam Terbengkalai

Konglomerat ini kabur ke Inggris atas dugaan kejahatan keuangan, rumah mewahnya sampai saat ini belum pernah dia tempati.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen
Terungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen

Berbagai faktor menjadi penyebab rumah tangga Jakarta mengonsumsi air kemasan.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Angka Kebutuhan Rumah di Indonesia Capai 12,7 Juta, Pengembang Beri Solusinya
Angka Kebutuhan Rumah di Indonesia Capai 12,7 Juta, Pengembang Beri Solusinya

Agung Podomoro membangun Kota Podomoro Tenjo untuk menjawab tingginya permintaan konsumen terhadap hunian.

Baca Selengkapnya
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.

Baca Selengkapnya